History was made at the recent New

History was made at the recent New York Fashion Week. For the very first time, there was a collection in which every model walked down the catwalk wearing a hijab. The hijab is the veil traditionally worn by Muslim women, which usually covers the head and chest. It has got a bad press recently because of it being banned in various parts of the world. However, Muslim designer Anniesa Hasibuan from Indonesia wanted to show just how stylish and elegant the hijab could be and wowed the fashion world with her creations. Ms Hasibuan is just 30 years old and becomes the first Indonesian to feature a collection at a prestigious global fashion event. She received a standing ovation at the end of her show in New York.
There has been an upswing in the past few years of fashion designers incorporating Islamic fashion into their designs. The international retail clothing company H&M released an advert showing a Muslim model in a hijab, while Dolce and Gabbana released a line of hijabs aimed at wealthy Muslim customers. Not everyone is happy with the hijab entering mainstream fashion. Some say the new designs are bordering on being un-Islamic. Dr Eva Nisa, a professor of Islamic Studies, said: "The essence of Muslim dress is to wear something decent, to be modest. For women, they have to make sure what they're wearing doesn't attract the attention of men.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Sejarah dibuat pada Buruk New York Fashion Week. Untuk pertama kalinya, ada koleksi di mana setiap model berjalan menyusuri catwalk mengenakan jilbab. Jilbab adalah kerudung tradisional yang dikenakan oleh perempuan Muslim, yang biasanya meliputi kepala dan dada. Ini telah mendapat buruk pers baru-baru ini karena itu dilarang di berbagai belahan dunia. Namun, desainer Muslim Anniesa Hasibuan dari Indonesia ingin menunjukkan betapa stylish dan elegan jilbab bisa dan kagum dunia fashion dengan kreasi nya. Ms Hasibuan baru berusia 30 tahun dan menjadi orang Indonesia pertama yang memiliki fitur koleksi di sebuah acara fashion global bergengsi. Dia menerima tepuk tangan berdiri di akhir acara di New York.
Ada sebuah kemajuan dalam beberapa tahun terakhir dari perancang busana menggabungkan busana Islam ke dalam desain mereka. Perusahaan pakaian ritel internasional H & M merilis sebuah iklan yang menunjukkan model Muslim di jilbab, sementara Dolce dan Gabbana merilis lini jilbab yang ditujukan untuk pelanggan Muslim kaya. Tidak semua orang senang dengan jilbab memasuki mode mainstream. Beberapa mengatakan desain baru yang berbatasan dengan menjadi Islami. Dr Eva Nisa, seorang profesor Studi Islam, mengatakan: "Inti dari berbusana muslim adalah untuk memakai sesuatu yang layak, untuk menjadi sederhana Bagi wanita, mereka harus memastikan apa yang mereka kenakan tidak menarik perhatian pria..