Interestingly, the mean biovolumes

Interestingly, the mean biovolumes of diatoms were significantly linearly related to the conductivity. This relationship was also significant for the mean surface areas and confirmed also by the multiple regression analysis of the mean diatom biovolumes at the localities. The conductivity values at the study sites ranged from 29 to 245 [micro]S[cm.sup.-1], and this gradient was comparable to those commonly reported in various peatland habitats (Coesel, 982; Mataloni, 999; Neustupa et al., 2012). Snoeijs et al. (2002) reported significant effects of salinity on the mean cell sizes of benthic diatoms in the Baltic Sea. However, the profound salinity gradient of the Baltic Sea, where localities had 0-- 00 times higher salinity values than our samples, probably prevents a direct comparison with the current study of peatlands. The relationship between the mean community cell size and conductivity in the current study may reflect a more general and previously unexplored pattern in diatom size dynamics in peatlands, which should be investigated further. It should be noted, however, that both the multiple regression models explaining the variation in the mean biovolumes of desmids and diatoms using the abiotic factors left relatively high proportions of the variability unexplained. These unexplained fractions may possibly relate to some other important abiotic factors that were not accounted in this study, such as the dissolved organic carbon (DOC). Alternatively, this variation can also be related to the purely neutral factors that principally cannot be explained by local physico-chemical variables.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Menariknya, biovolumes berarti dari Diatom linear secara signifikan berhubungan dengan konduktivitas. Hubungan ini juga penting untuk daerah permukaan yang berarti dan dikonfirmasi juga oleh analisis regresi dari biovolumes berarti diatom di wilayah pemukiman. Nilai Konduktivitas pada situs-situs Studi berkisar 29-245 [mikro] S [cm.sup.-1], dan gradien ini adalah sebanding dengan orang-orang yang sering dilaporkan di lahan gambut berbagai habitat (Coesel, 982; Mataloni, 999; Neustupa et al., 2012). Snoeijs et al. (2002) melaporkan efek yang signifikan dari salinitas ukuran berarti sel bentik Diatom di Laut Baltik. Namun, gradien salinitas mendalam dari Laut Baltik, di mana daerah memiliki 0--00 kali nilai salinitas lebih tinggi dari sampel kami, mungkin mencegah perbandingan langsung dengan studi saat ini lahan gambut. Hubungan antara masyarakat berarti sel ukuran dan konduktivitas pada studi ini mungkin mencerminkan pola lebih umum dan belum dieksplorasi sebelumnya dalam dinamika ukuran diatom di lahan gambut, yang harus diselidiki lebih lanjut. Perlu dicatat, bagaimanapun, bahwa kedua beberapa model regresi menjelaskan variasi biovolumes berarti desmids dan Diatom menggunakan faktor abiotik meninggalkan relatif tinggi proporsi variabilitas yang tidak dapat dijelaskan. Pecahan ini tidak dapat dijelaskan mungkin mungkin berhubungan dengan beberapa faktor penting lain abiotik yang tidak diperhitungkan dalam studi ini, seperti karbon organik terlarut (DOC). Selain itu, variasi ini dapat juga terkait dengan faktor-faktor murni netral yang pada prinsipnya tidak bisa dijelaskan oleh variabel lokal psiko-kimia.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Menariknya, biovolumes rata diatom secara signifikan linear terkait dengan konduktivitas. Hubungan ini juga signifikan untuk daerah permukaan rata dan dikonfirmasi juga oleh analisis regresi dari biovolumes diatom rata di daerah. Nilai konduktivitas di lokasi penelitian berkisar 29-245 [mikro] S [cm.sup.-1], dan gradien ini sebanding dengan yang sering dilaporkan di berbagai habitat lahan gambut (Coesel, 982; Mataloni, 999; Neustupa et al ., 2012). Snoeijs et al. (2002) melaporkan efek signifikan dari salinitas pada ukuran sel rata-rata diatom bentik di Laut Baltik. Namun, salinitas gradien yang mendalam dari Laut Baltik, di mana daerah memiliki nilai salinitas 0-- 00 kali lebih tinggi dari sampel kami, mungkin mencegah perbandingan langsung dengan penelitian ini lahan gambut. Hubungan antara ukuran sel komunitas mean dan konduktivitas dalam penelitian ini mungkin mencerminkan pola yang lebih umum dan sebelumnya belum dijelajahi dalam dinamika ukuran diatom di lahan gambut, yang harus diselidiki lebih lanjut. Perlu dicatat, bagaimanapun, bahwa kedua model regresi menjelaskan variasi dalam biovolumes rata desmids dan diatom menggunakan faktor abiotik meninggalkan proporsi yang relatif tinggi variabilitas dijelaskan. Fraksi dijelaskan mungkin dapat berhubungan dengan beberapa faktor abiotik penting lainnya yang tidak diperhitungkan dalam penelitian ini, seperti karbon organik terlarut (DOC). Atau, variasi ini juga dapat terkait dengan faktor-faktor murni netral yang prinsipnya tidak dapat dijelaskan oleh variabel fisika-kimia lokal.