The metallic bond has had a very sp

The metallic bond has had a very spotty history in
the chemical literature. Whereas the thrust of band
theory has been the prediction and rationalization of
the thermal, electrical, and magnetic properties of metals,
chemists are far more interested in bonding models
which offer simple correlations between valenceelectron
counts and both the compositions and structures
of possible compounds. Though they have been
very successful in developing such correlations in the
cases of both the covalent and ionic bonding extremes,
similar success in the case of intermetallic compounds
and alloys has been almost totally lacking. While one
can cite the pioneering attempts of such metallurgists
as Hume-Rothery, Laves, and Engels, as well as the
brilliant work of the German chemist, Eduard Zintl, on
the transition between ionic and metallic bonding, the
situation today remains much the same as when it was
summarized by Fernelius and Robey in 1935 (9):
The classification of intermetallic compounds is very
difficult. Not only are the experimental difficulties
great, but as yet no single theoretical or empirical
method of treatment has been sufficiently powerful to
elucidate more than a portion of the entire field.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Ikatan logam memiliki sejarah sangat jerawatanSastra kimia. Sedangkan dorong bandteori telah prediksi dan rasionalisasithermal, listrik, dan sifat-sifat magnetik logam,kimiawan jauh lebih tertarik dalam ikatan modelyang menawarkan sederhana korelasi antara valenceelectronhitungan dan kedua komposisi dan struktursenyawa tersedia. Walaupun mereka telahsangat sukses dalam mengembangkan korelasi tersebut dalamkasus kedua jari dan ionik ikatan ekstrem,kesuksesan serupa dalam kasus intermetallic senyawadan paduan telah hampir benar-benar kurang. Sementara salah satubisa memetik upaya perintis dari metallurgists tersebutHume-Rothery, Laves dan Engels, sertakarya brilian kimiawan Jerman, Eduard Zintl, padatransisi antara ikatan ion dan logam,situasi saat ini tetap sama seperti ketika itudiringkas oleh Fernelius dan Robey tahun 1935 (9):Klasifikasi senyawa intermetallic yang sangatsulit. Tidak hanya adalah kesulitan eksperimentalbesar, tetapi belum ada tunggal teoritis atau empirismetode pengobatan telah menjadi cukup kuat untukmenelaah lebih dari sebagian dari seluruh bidang.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Ikatan logam telah memiliki sejarah yang sangat jerawatan di
literatur kimia. Sedangkan dorong band
teori telah prediksi dan rasionalisasi
sifat termal, listrik, dan magnet dari logam,
ahli kimia jauh lebih tertarik pada model ikatan
yang menawarkan korelasi sederhana antara valenceelectron
jumlah dan kedua komposisi dan struktur
senyawa mungkin. Meskipun mereka telah
sangat sukses dalam mengembangkan korelasi tersebut dalam
kasus kedua kovalen dan ekstrem ikatan ionik,
sukses serupa dalam kasus senyawa intermetalik
dan paduan sudah hampir benar-benar kurang. Sementara satu
dapat mengutip upaya perintis metallurgists seperti
sebagai Hume-Rothery, Laves, dan Engels, serta
karya brilian dari ahli kimia Jerman, Eduard Zintl, pada
transisi antara ionik dan logam ikatan,
situasi saat ini tetap sama seperti ketika itu
dirangkum oleh Fernelius dan Robey pada tahun 1935 (9):
klasifikasi senyawa intermetalik sangat
sulit. Tidak hanya kesulitan eksperimental
besar, tetapi belum ada teori atau empiris tunggal
metode pengobatan telah cukup kuat untuk
menjelaskan lebih dari sebagian dari seluruh bidang.