Chapter Three62A further point rele

Chapter Three
62
A further point relevant to semantic theories of counterfactuals,
which has received less attention from those whose goal has
been philosophical analysis, is context sensitivity. Some proponents
of the Stalnaker-Lewis semantics for counterfactuals have,
plausibly, maintained that the standards of similarity used in evaluating
them vary from one context to another. The point is illustrated
by the contrast between (7a) and (7b).
7a. If Larry Bird’s height were the same as mine, he wouldn’t
have played in the NBA.
b. If my height were the same as Larry Bird’s, we both
would have played in the NBA.
Although the consequents of these conditionals are inconsistent
with one another, it is easy to imagine conversations in which
each is true. In a conversation correctly noting the importance
of Larry Bird’s height for his greatness in basketball, an utterance
of (7a) might plausibly be seen as expressing a truth. In a different
conversation correctly noting the effect of my much shorter
stature on my athletic career, an utterance of (7b) might (with
a some exaggeration of my actual ability) be seen as true. If we
further suppose (i) that any world-state at which ‘A’s height is the
same as B’s’ is true is a world-state at which ‘B’s height is the same
as A’s’ is also true, and (ii) that because of this the class of worldstates
at which the antecedent of (7a) is true is the same as the
class of world-states at which the antecedent of (7b) is true, then
the different truth values of the two sentences, as used in their
respective contexts, may naturally be attributed, on the Stalnaker-
Lewis semantics, to the incorporation of different presupposed
standards of similarity into the propositions expressed in those
contexts. In the former context, world-states in which I maintain
my actual height, and Larry Bird’s decreases to match it, count
as more similar to the actual world-state than do world-states in
which Bird maintains his actual height, and mine increases to
match it (or both change to some third height). In the latter context,
the relative similarity metric is reversed. Whereas those concerned
with philosophical analysis often follow Lewis in focusing
on what they regard as a “default” setting for the similarity relation,
those whose aim is more specifically linguistic need to inquire more closely into the ways in which contexts contribute to
the propositions expressed (or asserted) by (utterances of) counterfactual
conditionals.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Bab tiga62Titik lebih lanjut berkaitan dengan teori-teori semantik tandingan,yang telah menerima perhatian kurang dari orang-orang yang memiliki tujuan yangtelah analisis filsafat, sensitivitas konteks. Beberapa pendukungStalnaker-Lewis semantik untuk tandingan memiliki,masuk akal, mempertahankan bahwa standar kesamaan yang digunakan dalam mengevaluasimereka bervariasi dari konteks satu ke yang lain. Titik digambarkanoleh kontras antara (7a) dan (7b).7A. jika Larry Bird ketinggian yang sama dengan saya, ia tidak akantelah bermain di NBA.b. jika tinggi saya adalah sama dengan Larry Bird, kami berduaakan bermain di NBA.Meskipun consequents conditional ini tidak konsistendengan satu sama lain, sangat mudah untuk membayangkan percakapan di manasetiap benar. Dalam percakapan dengan benar memperhatikan kepentinganLarry Bird tinggi untuk kebesarannya di bola basket, ucapandari (7a) masuk akal boleh dilihat sebagai mengungkapkan kebenaran. Dalam berbagaipercakapan dengan benar memperhatikan efek saya jauh lebih pendekbertubuh pada karir saya atletik, ucapan (7b) mungkin (denganbeberapa melebih-lebihkan kemampuan saya sebenarnya) dilihat sebagai benar. Jika kitalebih lanjut kira (i) bahwa setiap dunia-negara di mana ' A tinggisama seperti B' adalah benar adalah sebuah dunia-negara di mana ' tinggi B adalah samasebagai A' juga benar, dan (ii) bahwa karena ini kelas worldstatesdi mana Pendahuluan (7a) benar adalah samakelas dunia-negara di mana Pendahuluan (7b) benar, kemudiannilai-nilai kebenaran berbeda dua kalimat, seperti yang digunakan dalam merekamasing-masing konteks, secara alami akan ditambahkan, Stalnaker-Lewis semantik, untuk penggabungan berbeda mensyaratkanstandar kesamaan ke proposisi yang dinyatakan dalam merekakonteks. Dalam konteks mantan, di mana saya menjaga dunia-negaratinggi saya sebenarnya, dan Larry Bird menurun untuk mencocokkan, menghitungsebagai lebih mirip ke negara dunia sebenarnya daripada dunia-negara diBurung yang mempertahankan ketinggian sebenarnya, dan saya meningkat untukpertandingan itu (atau baik perubahan tinggi beberapa ketiga). Dalam konteks kedua,metrik yang relatif kesamaan terbalik. Sedangkan mereka prihatindengan analisis filsafat yang sering mengikuti Lewis dalam berfokuspada apa yang mereka menganggapnya sebagai suasana "default" untuk hubungan kesamaan,mereka yang bertujuan lebih khusus linguistik perlu menyelidiki lebih dekat cara dalam konteks yang berkontribusidalil menyatakan (atau menegaskan) oleh kontrafakta (ucapan-ucapan)conditional.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Chapter Three
62
Titik selanjutnya yang relevan dengan teori semantik kontra,
yang kurang mendapat perhatian dari orang-orang yang tujuannya telah
menjadi analisis filosofis, sensitivitas konteks. Beberapa pendukung
dari semantik Stalnaker-Lewis untuk kontra miliki,
masuk akal, menyatakan bahwa standar kesamaan yang digunakan dalam mengevaluasi
mereka bervariasi dari satu konteks ke yang lain. Intinya diilustrasikan
oleh kontras antara (7a) dan (7b).
7a. Jika tingginya Larry Bird adalah sama dengan saya, dia tidak akan
bermain di NBA.
b. Jika tinggi saya adalah sama dengan Larry Bird, kami berdua
akan bermain di NBA.
Meskipun konsekuen dari conditional ini tidak konsisten
dengan satu sama lain, mudah untuk membayangkan percakapan di mana
masing-masing adalah benar. Dalam percakapan dengan benar mencatat pentingnya
tinggi Larry Bird untuk kebesarannya di basket, ucapan
dari (7a) mungkin masuk akal dilihat sebagai mengungkapkan kebenaran. Dalam berbagai
percakapan dengan benar mencatat efek saya jauh lebih pendek
perawakannya karir atletik saya, sebuah ucapan (7b) mungkin (dengan
sebuah beberapa berlebihan kemampuan saya yang sebenarnya) dilihat sebagai benar. Jika kita
lebih lanjut menduga (i) bahwa setiap negara di dunia di mana 'tinggi A adalah
sama dengan B 'adalah benar adalah negara dunia di mana' tinggi B adalah sama
dengan A 'juga benar, dan (ii) yang karena ini kelas worldstates
di mana anteseden (7a) benar adalah sama dengan
kelas dunia-negara di mana anteseden (7b) benar, maka
nilai-nilai kebenaran yang berbeda dari dua kalimat, seperti yang digunakan di mereka
konteks masing-masing, mungkin secara alami disebabkan, pada Stalnaker-
semantik Lewis, dengan penggabungan telah dikira berbeda
standar kesamaan dalam proposisi diungkapkan pada mereka
konteks. Di bekas konteks, dunia-negara di mana saya menjaga
tinggi saya yang sebenarnya, dan penurunan Larry Bird untuk mencocokkan, hitung
sebagai lebih mirip dengan dunia-keadaan yang sebenarnya daripada dunia-negara di
mana Bird mempertahankan ketinggian yang sebenarnya, dan meningkat tambang untuk
mencocokkan (atau keduanya perubahan beberapa ketinggian ketiga). Dalam konteks yang terakhir,
kesamaan metrik relatif dibalik. Sedangkan mereka yang peduli
dengan analisis filosofis sering mengikuti Lewis dalam memfokuskan
pada apa yang mereka anggap sebagai "default" pengaturan untuk hubungan kesamaan,
mereka yang bertujuan lebih spesifik kebutuhan linguistik untuk menanyakan lebih dekat ke cara-cara di mana konteks kontribusi pada
proposisi diungkapkan ( atau menegaskan) oleh (ucapan-ucapan) kontrafaktual
conditional.