It is of decisive importance to rec

It is of decisive importance to recognize that in the book of Deuteronomy we have the voice of a tradition that is completely contrasted to the Priestly voice by which we have thus far been addressed in the Pentateuch. Consequently the first five books of the Bible, the Torah, are constituted in two distinct literary units: Genesis-Numbers as the voice of the Priestly tradition and Deuteronomy as the voice of the Deuteronomic tradition. These two quite distinct literary units reflect two quite different interpretive voices in Israel that articulate quite contrasting theological intentionalities. The canonical process has placed the two interpretive trajectories back-to-back, forming a seam between Numbers and Deuteronomy, and giving the appearance of narrative continuity. In order to appropriate the interpretive intentionality of the final form of the text, however, it is important to recognize that these two traditions do very different things with Israel's faith out of two very different fundamental assumptions.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Itu adalah penentu penting untuk mengenali bahwa dalam Kitab Ulangan kita memiliki suara tradisi yang benar-benar kontras suara imam yang kita sejauh ini telah ditangani dalam Pentateuch. Akibatnya lima Kitab pertama Alkitab, kitab Taurat, merupakan satuan sastra berbeda: kejadian-angka sebagai suara imam tradisi dan Ulangan suara tradisi Deuteronomic. Dua unit sastra sangat berbeda mencerminkan dua berbeda interpretatif suara di Israel yang mengartikulasikan cukup kontras teologi intentionalities. Proses kanonik telah menempatkan dua lintasan interpretatif back-to-back, membentuk jahitan antara angka dan Ulangan, dan memberikan tampilan narasi kontinuitas. Untuk sesuai intensionalitas interpretatif bentuk akhir teks, namun, sangat penting untuk mengenali bahwa dua tradisi ini melakukan hal yang sangat berbeda dengan iman Israel dari dua asumsi dasar yang sangat berbeda.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Hal ini penting yang menentukan untuk mengakui bahwa dalam kitab Ulangan kita memiliki suara tradisi yang benar-benar kontras dengan suara Priestly yang kita sejauh ini telah dibahas dalam Pentateukh. Akibatnya lima kitab pertama dari Alkitab, Taurat, yang merupakan dua unit sastra yang berbeda: Kejadian-Numbers sebagai suara tradisi Priestly dan Ulangan sebagai suara dari tradisi Ulangan. Kedua unit sastra sangat berbeda mencerminkan dua suara interpretatif cukup berbeda di Israel yang mengartikulasikan intentionalities teologis cukup kontras. Proses kanonik telah menempatkan dua lintasan interpretif back-to-back, membentuk jahitan antara Bilangan dan Ulangan, dan memberikan penampilan kelangsungan narasi. Untuk yang sesuai dengan intensionalitas penafsiran dari bentuk akhir dari teks, bagaimanapun, adalah penting untuk mengenali bahwa dua tradisi ini melakukan hal-hal yang sangat berbeda dengan iman Israel dari dua asumsi dasar yang sangat berbeda.