The second aspect is in accordance

The second aspect is in accordance with the way of the ancient Sufis and the Imams engaged in the spiritual journey and the purification [of heart]. It is an understanding [derived] from the meaning of the noble verse (of the Qur’an), for whch they have relied upon the recitation of ‘Abd’allah ibn Mas’ud. Also al-Wahidi mentions a narration about him in al-Wasith that [when] he recited ‘God is the Light of the heavens and the earh’ [he understood] ‘the similitude of His Light’ to be in the heart (qalb).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Aspek yang kedua adalah sesuai dengan jalan para Sufi kuno dan para imam yang terlibat dalam perjalanan rohani dan pemurnian [heart]. Pemahaman yang berasal dari makna ayat mulia (dari Al-Qur'an), untuk petikan yang mereka telah diandalkan pembacaan ' Abd'allah Ibnu Mas'ud. Juga al-Wahidi menyebutkan narasi tentang dia dalam bahwa [ketika] Ia membacakan 'Allah adalah cahaya langit dan earh ' al-Wasith [dia mengerti] 'perumpamaan cahaya-nya' berada di jantung (qalb).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Aspek kedua adalah sesuai dengan jalan para sufi kuno dan para Imam terlibat dalam perjalanan spiritual dan pemurnian [hati]. Ini adalah pemahaman [berasal] dari arti dari ayat yang mulia (Al-Qur'an), untuk petikan mereka telah mengandalkan pada pembacaan 'Abd'allah ibn Mas'ud. Juga al-Wahidi menyebutkan narasi tentang dia di al-Wasith bahwa [ketika] dia mengucapkan 'Allah adalah Terang langit dan earh yang' [ia mengerti] 'perumpamaan Cahaya-Nya' berada di jantung (qalb) .