Yet the ASEAN Eminent Persons Group

Yet the ASEAN Eminent Persons Group had argued the need to bridge the enormous gap between the richer and poorer countries within ASEAN – in other words a social contract. Their Report (ASEAN 2007a, 2007b, p. 5) proposes a special fund ‘for narrowing the development gap’ ‘with voluntary contributions from Member States’. It is noteworthy that this is proposed as a voluntary mechanism. The Report (ASEAN 2007a, 2007b, p. 13) also states:

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Namun kelompok orang terkemuka ASEAN telah menegaskan kebutuhan untuk menjembatani kesenjangan besar antara kaya dan miskin negara-negara ASEAN – dengan kata lain kontrak sosial. Laporan mereka (ASEAN 2007a, 2007b, p. 5) mengusulkan dana khusus 'untuk mempersempit kesenjangan pembangunan' 'dengan sumbangan sukarela dari negara-negara anggota'. Hal ini penting bahwa ini diusulkan sebagai mekanisme sukarela. Laporan (ASEAN 2007a, 2007b, ms. 13) juga menyatakan:

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Namun ASEAN Eminent Persons Group berpendapat kebutuhan untuk menjembatani kesenjangan yang sangat besar antara negara kaya dan miskin dalam ASEAN - dengan kata lain kontrak sosial. Mereka Report (ASEAN 2007a, 2007b, hal. 5) mengusulkan dana khusus 'untuk mempersempit kesenjangan pembangunan' 'dengan sumbangan sukarela dari negara-negara anggota'. Perlu dicatat bahwa ini diusulkan sebagai mekanisme sukarela. Laporan (. ASEAN 2007a, 2007b, hal 13) juga menyatakan: