Hasil (
Bahasa Indonesia) 1:
[Salinan]Disalin!
PerawatanBean sampelBersih, baik diayak kacang biji-bijian dua kacang komersial kultivar yakni SUA 90 dan Kablanketi digunakan sebagai bahan ujian. Varietas kacang ini dikumpulkan dari kacang perbaikan program Universitas Moringe Sokoine pertanian, Morogoro. Biji-bijian yang dikeringkan di 12% kadar air dan sebelumnya tidak diperlakukan dengan bahan kimia. Biji kacang rusak dari masing-masing varietas ditempatkan dalam ruang dingin selama dua minggu untuk mensterilkan benih.Bean kumbangKacang kumbang (Z. subfasciatus) yang dikumpulkan dari budaya disimpan dalam kilner 1 L botol pada suhu 28-30° C dan 70% kelembaban relatif dari pusat manajemen hama di Universitas Moringe Sokoine pertanian.Bahan tanamanTiga tumbuhan pestisida viz., bubuk Nyongwe (Neuratanenia mitis), pyrethrum grist (krisan cinerariaefolium) dan bubuk bawang putih (A. sativa) digunakan. Nyongwe bubuk dibuat dari irisan kecil tanaman umbi-umbian ketika dikeringkan dalam cahaya disebarkan selama 14 hari. Irisan kering yang ditumbuk menjadi partikel yang lebih kecil dan yang disaring menggunakan ukuran saringan 0.2 mm. Proses Penumbukan dan analisa saringan dilanjutkan sampai bubuk lebih tidak dirilis tapi berserat masalah tetap mash saringan. Pyrethrum bunga bubuk Diperoleh dari bunga kering selama 7 hari kemudian tanah mereka dan analisa saringan menggunakan ukuran saringan 0.2 mm sampai bubuk cukup dikumpulkan. Untuk bawang putih, Bagian lampu yang disebut siung dihapus dari sisik mereka, dikeringkan di bawah cahaya menyebar selama satu bulan dan membumi menjadi pasta.Pengobatan lima yang digunakan yang terdiri dari tanpa pestisida (T0), 2% (w/w) dari bubuk Nyongwe (T1), 2% (w/w) Pyrethrum bunga bubuk (T2), 2% (w/w) bawang putih bubuk (T3), 1% Actellic super debu standar (T4) sebagai bahan kimia sintetik.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..