Tests of Trading Rules The second g

Tests of Trading Rules The second group of tests of the weak-form EMH were developed
in response to the assertion that the prior statistical tests of independence were too rigid to identify
the intricate price patterns examined by technical analysts. As we will discuss in Chapter 16,
technical analysts do not expect a set number of positive or negative price changes as a signal of
a move to a new equilibrium in the market. They typically look for a general consistency in the
price trends over time. Such a trend might include both positive and negative changes. For this
reason, technical analysts believed that their trading rules were too sophisticated and complicated
to be properly tested by rigid statistical tests.
In response to this objection, investigators attempted to examine alternative technical trading
rules through simulation. Advocates of an efficient market hypothesized that investors could not
derive abnormal profits above a buy-and-hold policy using any trading rule that depended solely
on past market information.
The trading rule studies compared the risk-return results derived from trading-rule simulations,
including transactions costs, to the results from a simple buy-and-hold policy. Three major
pitfalls can negate the results of a trading-rule study:

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Tes aturan perdagangan kelompok kedua tes EMH lemah-bentuk dikembangkan
dalam menanggapi pernyataan uji statistik sebelum kemerdekaan yang terlalu kaku untuk mengidentifikasi
pola harga rumit yang diperiksa oleh analis teknis. Seperti yang kita akan membahas di Bab 16,
analis teknis tidak mengharapkan sejumlah set perubahan harga positif atau negatif sebagai sinyal
pindah ke keseimbangan baru di pasar. Mereka biasanya mencari konsistensi umum dalam
harga tren dari waktu ke waktu. Seperti tren mungkin termasuk perubahan positif dan negatif. Untuk ini
alasan, analis teknis percaya bahwa aturan perdagangan mereka terlalu canggih dan rumit
benar diuji oleh kaku statistik tes.
dalam menanggapi keberatan ini, penyelidik berusaha meneliti alternatif teknis perdagangan
aturan melalui simulasi. Pendukung pasar yang efisien mengeluarkan hipotesis bahwa investor tidak bisa
berasal abnormal keuntungan di atas kebijakan Beli dan tahan menggunakan aturan perdagangan yang bergantung semata-mata
pada masa lalu pasar informasi.
studi aturan perdagangan dibandingkan hasil tingkat pengembalian yang berasal dari simulasi aturan perdagangan,
termasuk biaya transaksi, hasil dari kebijakan Beli dan tahan sederhana. Tiga Mayor
perangkap dapat menegasikan hasil studi perdagangan-aturan:

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pengujian Trading Rules Kelompok kedua tes yang lemah-bentuk EMH dikembangkan
dalam menanggapi pernyataan bahwa uji statistik sebelum kemerdekaan terlalu kaku untuk mengidentifikasi
pola-pola harga rumit diperiksa oleh analis teknis. Seperti yang akan kita bahas dalam Bab 16,
analis teknis tidak mengharapkan sejumlah set perubahan harga positif atau negatif sebagai sinyal
pindah ke keseimbangan baru di pasar. Mereka biasanya mencari konsistensi umum dalam
tren harga dari waktu ke waktu. Kecenderungan itu mungkin termasuk perubahan baik positif maupun negatif. Untuk ini
alasan, analis teknikal percaya bahwa aturan perdagangan mereka terlalu canggih dan rumit
untuk benar diuji oleh uji statistik kaku.
Menanggapi keberatan ini, peneliti mencoba untuk menguji alternatif perdagangan teknis
aturan melalui simulasi. Para pendukung pasar yang efisien hipotesis bahwa investor tidak bisa
memperoleh keuntungan normal atas kebijakan buy-and-hold menggunakan aturan perdagangan yang hanya bergantung
pada informasi pasar masa lalu.
Studi aturan perdagangan membandingkan hasil risk-return yang berasal dari simulasi perdagangan-aturan,
termasuk biaya transaksi, dengan hasil dari kebijakan buy-and-hold sederhana. Tiga besar
perangkap dapat meniadakan hasil penelitian perdagangan-aturan: