In Egypt, a 1994 survey of 4729 hou

In Egypt, a 1994 survey of 4729 households found that 64.0% of urban primary children and 52.0% of rural ones had received supplementary tutoring (Fergany, 1994, p. 75). A 1997 study estimated that household expenditures on supplementary tutoring in preparatory, primary and secondary levels accounted for 1.6% of Gross Domestic Product (World Bank, 2002, Fig. 15).

In India, a 1997 survey of 7879 primary school pupils in Delhi found that 39.2% were receiving tutoring (Aggarwal, 1998, p. 65).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Di Mesir, 1994 survei rumah tangga 4729 menemukan bahwa 64.0% dari anak-anak SD perkotaan dan 52.0% pedesaan yang telah menerima tambahan bimbingan (Fergany, 1994, ms. 75). 1997 studi memperkirakan bahwa pengeluaran rumah tangga di Les tambahan dalam persiapan, primer dan sekunder tingkat menyumbang 1.6% dari produk domestik bruto (Bank Dunia, 2002, gambar 15).Di India, survei 1997 oleh murid-murid SD 7879 di Delhi ditemukan bahwa 39.2% menerima bimbingan (Aggarwal, 1998, ms. 65).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Di Mesir, tahun 1994 survei dari 4.729 rumah tangga menemukan bahwa 64,0% anak-anak SD di perkotaan dan 52,0% dari orang-orang pedesaan telah menerima tambahan bimbingan (Fergany, 1994, hal. 75). Sebuah studi 1997 memperkirakan bahwa pengeluaran rumah tangga les tambahan di tingkat persiapan, primer dan sekunder menyumbang 1,6% dari Produk Domestik Bruto (Bank Dunia, 2002, Gambar. 15).

Di India, tahun 1997 survei dari 7.879 murid sekolah dasar di Delhi ditemukan bahwa 39,2% menerima bimbingan (Aggarwal, 1998, hal. 65).