lip that had probably never made th

lip that had probably never made the acquaintance of lipstick. Rizzoli was
not bad-looking, but while other women might smooth on makeup or clip on
earrings, Rizzoli seemed determined to downplay her own attractiveness. She
wore grim dark suits that did not flatter her petite frame, and her hair was a
careless mop of black curls. She was who she was, and either you accepted it
or you could just go to hell. He understood why she'd adopted that up-yours
attitude: she probably needed it to survive as a female cop. Rizzoli was,
above all, a survivor.
Just as Catherine Cordell was a survivor. But Dr. Cordell had evolved a
different strategy: withdrawal. Distance. During the interview, he'd felt as
though he were looking at her through frosted glass, so detached had she
seemed.
It was that detachment that irked Rizzoli. “There's something wrong with
her,” she said. “Something's missing in the emotions department."
"She's a trauma surgeon. She's trained to keep her cool.”
“There's cool, and then there’s ice. Two years ago she was tied down,
raped, and almost gutted. And she's so friggin' calm about it now. It makes
me wonder.”
Moore braked for a red light and sat staring at the grdlocked intersection.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

bibir yang mungkin tidak pernah dibuat berkenalan dengan lipstik. Rizzoli adalahtidak buruk-mencari, tetapi sementara perempuan lain mungkin halus pada makeup atau klip padaanting-anting, Rizzoli tampak bertekad untuk mengecilkan daya tarik sendiri. Diamemakai setelan gelap muram yang tidak menyanjung nya mungil bingkai, dan rambutnyaceroboh pel ikal hitam. Dia adalah yang dia, dan baik Anda menerimanyaatau Anda bisa pergi ke neraka. Dia mengerti mengapa dia telah mengadopsi itu-Andasikap: dia mungkin membutuhkannya untuk bertahan hidup seperti cop. perempuan Rizzoli,di atas semua, yang selamat.Hanya sebagai Catherine Cordell adalah seorang pejuang. Tetapi Dr Cordell telah berevolusiberbeda strategi: penarikan. Jarak. Selama wawancara, dia akan merasa sebagaiMeskipun ia memandang dirinya melalui kaca buram, jadi terlepas telah diatampak.Itu yang detasemen yang kesal Rizzoli. "Ada sesuatu yang salah denganDia,"katanya. "Sesuatu hilang di Departemen emosi.""Dia adalah seorang ahli bedah trauma. Dia telah melatih untuk menjaga nya dingin.""Ada dingin, dan kemudian ada es. Dua tahun yang lalu dia terikat,diperkosa, dan hampir patah hati. Dan dia adalah begitu friggin ' tenang tentang hal itu sekarang. Itu membuatsaya bertanya-tanya."Moore mengerem untuk lampu merah dan duduk termenung menatap persimpangan grdlocked.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

bibir yang mungkin tidak pernah berkenalan lipstik. Rizzoli itu
tidak buruk-cari, tapi sementara wanita lain mungkin halus pada riasan atau klip pada
anting-anting, Rizzoli tampaknya bertekad untuk mengecilkan daya tarik sendiri. Dia
mengenakan setelan gelap muram yang tidak menyanjung bingkai mungil, dan rambutnya adalah
pel ceroboh ikal hitam. Dia siapa dia, dan baik Anda menerimanya
atau Anda hanya bisa pergi ke neraka. Dia mengerti mengapa dia diadopsi yang up-Anda
sikap: ia mungkin membutuhkannya untuk bertahan hidup sebagai polisi wanita. Rizzoli adalah,
di atas semua, selamat.
Sama seperti Catherine Cordell adalah seorang pejuang. Tapi Dr. Cordell telah berevolusi
strategi yang berbeda: penarikan. Jarak. Selama wawancara, ia merasa seolah-olah dia sedang melihat dia melalui kaca buram, sehingga terpisah memiliki dia tampak. Itu yang detasemen yang kesal Rizzoli. "Ada sesuatu yang salah dengan dia," katanya. "Ada yang hilang di departemen emosi." "Dia seorang ahli bedah trauma. Dia dilatih untuk tetap tenang. "" Ada keren, dan kemudian ada es. Dua tahun lalu dia terikat, diperkosa, dan hampir memusnahkan. Dan dia begitu sialan 'menenangkan tentang hal itu sekarang. Itu membuat saya bertanya-tanya. "Moore mengerem untuk lampu merah dan duduk menatap persimpangan grdlocked.