At least digital video has roots in

At least digital video has roots in the film and television world, which has a
century or more of tradition and development. Hypertext has none of these
advantages. We are only now making best use of this tool for mapping
knowledge and making materials available in new juxtapositions.
Editors for making World-Wide-Web pages are readily available, often for
free (for example Netscape Composer), but rarely do they offer overview of
structure and manipulation of structure. In other words, to conceive of the
hypertext as an interconnected network of Web pages takes imagination and the
tools are not yet good at supporting this. The essential difference with hypertext
as a new medium is the non-linear structure (what becomes of narrative?).
Arguably, designing hypertext is closer to mind mapping and concept
maps/mapping than it is to writing texts.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Setidaknya video digital memiliki akar dalam film dan televisi dunia, yang memiliki
abad atau lebih tradisi dan pengembangan. Hypertext memiliki satupun dari
keuntungan. Kita baru sekarang membuat penggunaan terbaik dari alat ini untuk pemetaan
pengetahuan dan membuat bahan yang tersedia di penjajaran baru.
Editor untuk membuat halaman World-Wide-Web sudah tersedia, sering untuk
gratis (misalnya Netscape Composer), tetapi jarang mereka menawarkan gambaran dari
struktur dan manipulasi struktur. Dengan kata lain, untuk memahami dari
hypertext sebagai jaringan interkoneksi dari halaman Web membutuhkan imajinasi dan
alat-alat yang belum baik untuk mendukung ini. Perbedaan penting dengan hypertext
sebagai media baru adalah struktur non-linear (apa yang menjadi narasi?).
Diperdebatkan, merancang hypertext lebih dekat dengan pemetaan pikiran dan konsep
peta / pemetaan daripada untuk menulis teks.