The concepts of soil quality and agricultural sustainability must be viewed in a broad form that includes the needs for increasing agronomic productivity, improving resource conservation, and enhancing environmental quality. This view unquestionably highlights the role that soil organic matter (SOM) plays as an important component of the agroecosystem to promote agricultural sustainability (Lal et al., 1998). SOM comprises several fractions, such as the light fraction (or particulate organic matter), microbial biomass, water-stable organics, and humus (stabilized organic matter). It is considered one of the more useful indicators of soil quality, because it interacts with other numerous soil components, affecting water retention, aggregate formation, bulk density, pH, buffer capacity, cation exchange properties, mineralization, sorption of pesticides and other agrichemicals, color (facilitates warming), iniltration, aeration, and activity of soil organisms. It is the interaction of the various components of a soil that produce the net effects and not organic matter acting alone (Stevenson, 1994).
According to Lal et al. (1998), sustainable land use must be assessed in terms of its impact on soil organic carbon (SOC) pool. A nonnegative trend in SOC pool would imply a sustainable land use/soil management system. All other factors remaining the same, a sustainable system would enhance SOC content. Because SOC can have tremendous effect on the capacity of a soil to function, it has been recommended as a basic component in every minimum data set for assessing soil quality.
Bind mineral particles into granules
Hasil (
Bahasa Indonesia) 1:
[Salinan]Disalin!
Konsep kualitas tanah dan pertanian berkelanjutan harus dipandang dalam bentuk yang luas yang mencakup kebutuhan untuk meningkatkan produktivitas agronomi, meningkatkan konservasi sumber daya, dan meningkatkan kualitas lingkungan. Pandangan ini tidak diragukan lagi menyoroti peran yang tanah bahan organik (SOM) memainkan sebagai komponen penting agroekosistem untuk mempromosikan pertanian berkelanjutan (Lal et al. 1998). SOM terdiri dari beberapa pecahan, seperti cahaya fraksi (atau partikel organik), mikroba biomassa, air-stabil organik dan humus (bahan organik stabil). Hal ini dianggap salah satu indikator lebih berguna kualitas tanah, karena ia berinteraksi dengan lain sejumlah komponen tanah, mempengaruhi retensi air, pembentukan agregat, kepadatan massal, pH, kapasitas buffer/Memory, tukar kation properti, mineralisasi, penyerapan pestisida dan lain agrichemicals, warna (memfasilitasi pemanasan), iniltration, aerasi, dan kegiatan organisme tanah. Ini adalah interaksi dari berbagai komponen tanah yang menghasilkan efek bersih dan bahan tidak organik yang bertindak sendirian (Stevenson, 1994).Menurut Lal et al. (1998), penggunaan lahan yang berkelanjutan harus dinilai dalam hal dampaknya terhadap kolam tanah karbon organik (SOC). Nonnegative tren di kolam SOC akan berarti sistem manajemen penggunaan tanah tanah yang lestari. Faktor-faktor lainnya tetap sama, sistem berkelanjutan akan meningkatkan SOC konten. Karena SOC dapat memiliki efek yang luar biasa pada kapasitas tanah untuk fungsi, itu telah direkomendasikan sebagai komponen dasar dalam setiap set data minimum untuk menilai kualitas tanah.Mengikat partikel mineral ke dalam butiran
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..