Our findings confirm H1, which link

Our findings confirm H1, which links physical resources with environmental strategy (β = 0.15, t = 2.12, p = 0.04) and H2, which associates financial resources with environmental strategy (β = 0.30, t = 4.08, p = 0.00). This is in line with RBV, which stresses the instrumental role of resources in forming environmentally friendly strategies (Aragon-Correa & Sharma 2003). Indeed, in harmony with findings of prior research ( Russo & Fouts 1997), the availability and use of these resources provides the means for developing a company offering to customers that takes environmental concerns into account. Surprisingly, H3, which refers to the link between experiential resources and eco-friendly marketing strategy, was not confirmed (β = -0.02, t = -0.37, p = 0.71), perhaps because Greek hotels have only recently been confronted with environmental dilemmas and thus have limited experience of green marketing practices.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

temuan kami mengkonfirmasi h1, yang menghubungkan sumber daya fisik dengan strategi lingkungan (β = 0,15, t = 2,12, p = 0,04) dan h2, yang sumber asosiasi keuangan dengan strategi lingkungan (β = 0,30, t = 4.08, p = 0,00). hal ini sejalan dengan RBV, yang menekankan peran penting sumber daya dalam membentuk strategi ramah lingkungan (aragon-correa & sharma 2003). memang,selaras dengan temuan penelitian sebelumnya (russo & Fouts 1997), ketersediaan dan penggunaan sumber daya ini menyediakan sarana untuk mengembangkan sebuah perusahaan yang menawarkan kepada pelanggan yang mengambil masalah lingkungan ke rekening. mengejutkan, h3, yang mengacu pada hubungan antara sumber daya pengalaman dan strategi pemasaran ramah lingkungan, tidak dikonfirmasi (β = -0.02, t = -0.37, p = 0.71),mungkin karena hotel Yunani hanya baru-baru telah dihadapkan dengan dilema lingkungan dan dengan demikian memiliki pengalaman terbatas praktik pemasaran hijau.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Temuan kami mengkonfirmasi H1, yang menghubungkan sumber daya fisik dengan strategi lingkungan (β = 0,15, t = 2.12, p = 0,04) dan H2, yang mengaitkan sumber daya keuangan dengan strategi lingkungan (β = 0,30, t = 4,08, p = 0.00). Hal ini sejalan dengan RBV, yang menekankan peran instrumental sumber daya dalam membentuk strategi ramah lingkungan (Aragon-Correa & Sharma 2003). Memang, selaras dengan temuan-temuan dari penelitian sebelumnya (Russo & Fouts 1997), ketersediaan dan memanfaatkan sumber daya menyediakan sarana untuk mengembangkan sebuah perusahaan yang menawarkan kepada pelanggan yang memperhitungkan masalah lingkungan. Anehnya, H3, yang mengacu pada hubungan antara pengalaman sumber daya dan strategi pemasaran yang ramah, tidak dikonfirmasi (β =-0.02, t =-0.37, p = 0,71), mungkin karena Hotel Yunani telah saja dihadapkan dengan dilema lingkungan dan dengan demikian memiliki terbatas pengalaman praktik pemasaran hijau.