I. INTRODUCTION ICT is the foundation of economy and a driving force o terjemahan - I. INTRODUCTION ICT is the foundation of economy and a driving force o Bahasa Indonesia Bagaimana mengatakan

I. INTRODUCTION ICT is the foundati

I. INTRODUCTION

ICT is the foundation of economy and a driving force of social changes in the 21st century [1]. ICTs create new services and business practices across many sectors of the economy. Transportation, professional services, electronics manufacturing and broadcasting are examples of sectors that have been transformed by information and communication technologies [2].
In Indonesia, penetration of internet users was 24,23% or 63 millions people of total population (260 millions people) in 2012 [3]. In 2014, internet users were amounted to 82 millions people, and Indonesia ranked on 8th position of internet users around the world [4]. Of total internet users, youth communities were main users ranging from 58,4% of 12-35 years old, and 14,4% of 25-29 years old [3] or 80% of 15-19 years old in 2014 [4]. ICTs dispersion is only concentrated in big cities in Java Island like Jakarta (3.5 millions people), Surabaya (955 thousands people), and Bekasi (676 thousands people) [3]. Use of internet in Indonesia is mainly aimed to internet business and local content of society [5].
If compared to advanced countries in Asia (Japan, South Korea, Singapore, Malaysia), internet connection speed in Indonesia is lower. ICTs infrastructures have not been yet developed by Government of Indonesia optimally. Besides, the large internet users are factors lowering internet speed in Indonesia [6]. In Indonesia, ICTs facilities and infrastructures in rural areas are very limited [7]. To overcome those problems, Indonesian Ministry of Communication and Information (Kemenkominfo) has issued programs for increasing speed and reach of internet in both urban and rural areas.
Specifically in rural areas, since 2008 Kemenkominfo has issued “Universal Service Obligation (USO) ” to fulfill internet needs around rural and remote areas in Indonesia. USO is categorized into Desa Berdering (Ringing Village), Desa Pinter (Internet Village), Internet Service Center at District (PLIK), and Mobile of PLIK (M-PLIK). In 2011, there were available for 100 units of 131 targeted units of Desa Pinter; 5.330 units of 5.748 targeted units of PLIK, and 846 units of 1.907 targeted units of M-PLIK [8].
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Bahasa Indonesia) 1: [Salinan]
Disalin!
I. PENDAHULUAN ICT adalah fondasi ekonomi dan penggerak perubahan sosial di abad 21 [1]. ICT membuat layanan baru dan praktek bisnis di berbagai sektor ekonomi. Transportasi, Jasa profesional, perakitan elektronik dan penyiaran adalah contoh dari sektor yang telah diubah oleh teknologi informasi dan komunikasi [2]. Di Indonesia, penetrasi pengguna internet adalah 24,23% atau 63 juta orang dari total populasi (260 juta orang) pada 2012 [3]. Pada tahun 2014, pengguna internet yang berjumlah 82 juta orang, dan Indonesia peringkat di posisi 8 dari pengguna internet di seluruh dunia [4]. Total pengguna internet, anak muda dan komunitas yang utama pengguna mulai dari 58,4% 12-35 tahun, dan 14,4% 25-29 tahun [3] atau 80% dari 15-19 tahun pada tahun 2014 [4]. ICT dispersi hanya terkonsentrasi di kota besar di pulau Jawa seperti Jakarta (3,5 juta orang), Surabaya (955 ribuan orang), dan Bekasi (676 ribuan orang) [3]. Penggunaan internet di Indonesia terutama ditujukan untuk bisnis internet dan konten lokal masyarakat [5].Jika dibandingkan dengan negara-negara maju di Asia (Jepang, Korea Selatan, Singapura, Malaysia), kecepatan koneksi internet di Indonesia lebih rendah. Infrastruktur ICT belum belum dikembangkan oleh pemerintah Indonesia secara optimal. Selain itu, pengguna internet besar adalah faktor yang menurunkan kecepatan internet di Indonesia [6]. Di Indonesia, ICT fasilitas dan infrastruktur di daerah pedesaan yang sangat terbatas [7]. Untuk mengatasi masalah tersebut, Kementerian Komunikasi dan informasi (Kemenkominfo) telah mengeluarkan program untuk meningkatkan kecepatan dan jangkauan internet di area perkotaan dan pedesaan.Khususnya di daerah pedesaan, sejak 2008 Kemenkominfo telah mengeluarkan "Universal Layanan kewajiban (USO)" untuk memenuhi kebutuhan internet di sekitar wilayah pedesaan dan terpencil di Indonesia. USO dikategorikan ke Desa Berdering (Ringing desa), Desa Pinter (Internet desa), Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK), dan Mobile PLIK (M-PLIK). Pada tahun 2011, ada tersedia untuk 100 unit 131 ditargetkan unit Desa Pinter; 5.330 unit 5.748 unit ditargetkan PLIK, dan unit 846 1.907 ditargetkan unit M-PLIK [8].
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Bahasa Indonesia) 2:[Salinan]
Disalin!
I. PENDAHULUAN ICT adalah dasar dari ekonomi dan kekuatan pendorong perubahan sosial pada abad [1] 21. TIK menciptakan layanan baru dan praktek bisnis di berbagai sektor ekonomi. Transportasi, layanan profesional, manufaktur elektronik dan penyiaran adalah contoh dari sektor yang telah diubah oleh teknologi informasi dan komunikasi [2]. Di Indonesia, penetrasi pengguna internet adalah 24,23% atau 63 jutaan orang dari total populasi (260 juta orang) pada tahun 2012 [3]. Pada tahun 2014, pengguna internet yang berjumlah 82 juta orang, dan Indonesia peringkat di posisi ke-8 dari pengguna internet di seluruh dunia [4]. Dari total pengguna internet, komunitas anak muda adalah pengguna utama mulai dari 58,4% berumur 12-35 tahun, dan 14,4% dari 25-29 tahun [3] atau 80% dari 15-19 tahun pada 2014 [4 ]. TIK dispersi hanya terkonsentrasi di kota-kota besar di Pulau Jawa seperti Jakarta (3,5 juta orang), Surabaya (955 ribu orang), dan Bekasi (676 ribu orang) [3]. Penggunaan internet di Indonesia terutama ditujukan untuk bisnis internet dan konten lokal masyarakat [5]. Jika dibandingkan dengan negara-negara maju di Asia (Jepang, Korea Selatan, Singapura, Malaysia), internet kecepatan koneksi di Indonesia lebih rendah. Infrastruktur TIK belum belum dikembangkan oleh Pemerintah Indonesia secara optimal. Selain itu, pengguna internet yang besar merupakan faktor menurunkan kecepatan internet di Indonesia [6]. Di Indonesia, fasilitas TIK dan infrastruktur di daerah pedesaan sangat terbatas [7]. Untuk mengatasi masalah tersebut, Indonesia Departemen Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) telah mengeluarkan program untuk meningkatkan kecepatan dan jangkauan internet di daerah perkotaan dan pedesaan. Khususnya di daerah pedesaan, sejak 2008 Kemenkominfo telah mengeluarkan "Universal Service Obligation (USO)" untuk memenuhi kebutuhan internet di seluruh daerah pedesaan dan terpencil di Indonesia. USO dikategorikan menjadi Desa Berdering (Dering Village), Desa Pinter (Internet Village), Pusat Layanan Internet Kecamatan di (PLIK), dan Mobile PLIK (M-PLIK). Pada tahun 2011, ada tersedia untuk 100 unit dari 131 unit yang ditargetkan dari Desa Pinter; 5,330 unit 5,748 unit ditargetkan PLIK, dan 846 unit 1,907 unit ditargetkan M-PLIK [8].




Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2025 I Love Translation. All reserved.

E-mail: