antimicrobiological agents in wash

antimicrobiological agents in wash waters. Instead, if they are used, they are
applied in a separate operation after washing. Unfortunately, it is impossible
to achieve a consistent coverage of all parts of the carcass surface without
using large volumes of solution. Moreover, if a decontaminating solution is
applied in small volumes to surfaces that are still wet after washing, the
decontaminating solution may be diluted to ineffective concentrations (Table
27.16). In addition, an antimicrobial solution is likely to be less effective on
muscle tissue surfaces, where the solution can diffuse into or be neutralized
by components of the underlying tissue, than on fat surfaces where the
solution will not be absorbed (Gill and Badoni, 2004). Thus, commercially
impractical treatments with large volumes of hot and relatively concentrated
solutions are required to achieve consistent and large reductions in total
bacterial numbers by treating carcasses with organic acids (Bell et al., 1986).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

agen antimicrobiological di perairan mencuci. Sebaliknya, jika mereka digunakan, mereka
diterapkan dalam operasi terpisah setelah mencuci. Sayangnya, tidak mungkin
untuk mencapai cakupan yang konsisten dari semua bagian dari permukaan karkas tanpa
menggunakan volume besar solusi. Selain itu, jika solusi pemberish yang
diterapkan dalam volume kecil untuk permukaan yang masih basah setelah pencucian,
solusi pemberish dapat diencerkan dengan konsentrasi efektif (Tabel
27,16). Selain itu, solusi antimikroba kemungkinan akan kurang efektif pada
permukaan jaringan otot, di mana solusi dapat berdifusi ke dalam atau dinetralisir
oleh komponen dari jaringan di bawahnya, dari pada permukaan lemak di mana
solusi tidak akan diserap (Gill dan BADONI 2004 ). Dengan demikian, secara komersial
perawatan praktis dengan volume besar panas dan relatif terkonsentrasi
solusi yang diperlukan untuk mencapai pengurangan yang konsisten dan besar total
jumlah bakteri dengan memperlakukan bangkai dengan asam organik (Bell et al., 1986).