penyediaan pemerintah modal tidak dianggap sebagai pemberian manfaat, kecuali keputusan investasi dapat dianggap sebagai tidak konsisten dengan praktik investasi biasa (termasuk untuk penyediaan modal risiko) dari investor swasta di wilayah Anggota itu;
(b) pinjaman oleh pemerintah tidak dianggap sebagai pemberian manfaat, kecuali ada perbedaan antara jumlah yang perusahaan menerima pinjaman membayar pada pinjaman pemerintah dan jumlah perusahaan akan membayar pada pinjaman komersial yang sebanding yang perusahaan benar-benar bisa mendapatkan di pasar. Dalam hal ini manfaat akan menjadi perbedaan antara dua jumlah tersebut;
(c) jaminan pinjaman oleh pemerintah tidak dianggap sebagai pemberian manfaat, kecuali ada perbedaan antara jumlah yang perusahaan menerima jaminan membayar pada pinjaman dijamin oleh pemerintah dan a-gunung bahwa perusahaan akan membayar pada pinjaman komersial sebanding absen jaminan pemerintah. Dalam hal ini manfaat akan menjadi perbedaan antara dua jumlah tersebut disesuaikan dengan perbedaan dalam biaya;
(d) penyediaan barang atau jasa atau pembelian barang oleh pemerintah tidak dianggap sebagai pemberian manfaat kecuali ketentuan dibuat untuk kurang dari remunerasi yang memadai, atau pembelian dilakukan selama lebih dari remunerasi yang memadai. Kecukupan remunerasi ditetapkan dalam kaitannya dengan kondisi pasar yang berlaku untuk barang atau jasa yang bersangkutan di negara penyediaan atau pembelian (termasuk harga, kualitas, ketersediaan, pemasaran, transportasi dan kondisi lain dari pembelian atau penjualan)
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
