Although the conceptualisation of w

Although the conceptualisation of workaholism, work engagement, and
burnout and their consequences have been studied in detail, their motiva-tional antecedents have hardly been examined. This is especially salient
because it is likely that these antecedents differ. The present study fills this
gap using Deci and Ryan’s (1985) Self-Determination Theory (SDT).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Meskipun konseptualisasi gila kerja, kerja keterlibatan, dankelelahan dan konsekuensi mereka telah dipelajari secara rinci, pendahulunya motiva-mem mereka hampir tidak telah diperiksa. Ini terutama menonjolkarena ada kemungkinan bahwa pendahulunya ini berbeda. Penelitian ini mengisi inikesenjangan menggunakan permohonan dan Ryan's (1985) penentuan nasib sendiri teori (SDT).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Meskipun konseptualisasi gila kerja, keterlibatan kerja, dan
kejenuhan dan konsekuensinya telah dipelajari secara rinci, anteseden Motiva-nasional mereka hampir tidak pernah diperiksa. Hal ini terutama penting
karena ada kemungkinan bahwa anteseden ini berbeda. Penelitian ini mengisi ini
kesenjangan menggunakan Deci dan Ryan (1985) Penentuan Nasib Sendiri Teori (SDT).