SELF-DETERMINATION THEORY PERSPECTI

SELF-DETERMINATION THEORY PERSPECTIVE
SDT stresses the concept of intrinsic motivation, which refers to the motivation to engage in activities for the inherent joy that such an activity gives, as distinguished from extrinsic motivation, which relies on external rewards (Deci & Ryan, 1985). Research emphasized the importance of creating a favorable learning environment in order to elicit intrinsic motivation because this results in favorable behavior such as persistence, preference for understanding, and curiosity, which in turn result in better performance (see Ryan & Deci, 2000). However, the exact mechanism that leads from intrinsic motivation to performance is not clear. Ryan and Deci postulated that intrinsically motivated students are actively engaged in interesting tasks that promote personal growth. Such tasks often have an aspect of novelty, but SDT does not clearly describe how students deal with novelty. We theorized that intrinsically motivated students may perform better during novel, challenging tasks provided they have access to self-regulatory skills.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

PERSPEKTIF TEORI PENENTUAN NASIB SENDIRISDT menekankan konsep motivasi intrinsik, yang mengacu pada motivasi untuk terlibat dalam kegiatan untuk sukacita melekat yang memberikan aktivitas tersebut, yang terpisah dari ekstrinsik motivasi, yang bergantung pada penghargaan eksternal (permohonan & Ryan, 1985). Penelitian menekankan pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang menguntungkan untuk menimbulkan Motivasi intrinsik karena hal ini mengakibatkan menguntungkan perilaku seperti ketekunan, preferensi untuk pemahaman, dan rasa ingin tahu, yang pada gilirannya menghasilkan kinerja yang lebih baik (Lihat Ryan & permohonan, 2000). Namun, mekanisme yang tepat yang mengarah dari Motivasi intrinsik kinerja ini tidak jelas. Ryan dan permohonan mendalilkan bahwa intrinsik termotivasi siswa secara aktif terlibat dalam tugas yang menarik yang mempromosikan pertumbuhan pribadi. Tugas-tugas seperti sering memiliki aspek Novelty, tetapi SDT tidak jelas menggambarkan bagaimana siswa menghadapi kebaruan. Kami berteori bahwa intrinsik termotivasi siswa dapat melakukan lebih baik selama novel, tugas-tugas yang menantang asalkan mereka memiliki akses ke Regulatory keterampilan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

DIRI PENENTUAN TEORI PERSPEKTIF
SDT menekankan konsep motivasi intrinsik, yang mengacu pada motivasi untuk terlibat dalam kegiatan untuk sukacita yang melekat bahwa kegiatan seperti ini memberikan, yang dibedakan dari motivasi ekstrinsik, yang bergantung pada imbalan eksternal (Deci & Ryan, 1985) . Penelitian menekankan pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dalam rangka untuk memperoleh motivasi intrinsik karena hasil ini dalam perilaku menguntungkan seperti ketekunan, preferensi untuk memahami, dan rasa ingin tahu, yang pada gilirannya mengakibatkan kinerja yang lebih baik (lihat Ryan & Deci, 2000). Namun, mekanisme yang tepat yang mengarah dari motivasi intrinsik untuk kinerja tidak jelas. Ryan dan Deci mendalilkan bahwa siswa termotivasi secara intrinsik secara aktif terlibat dalam tugas-tugas yang menarik yang mempromosikan pertumbuhan pribadi. Tugas-tugas seperti sering memiliki aspek kebaruan, tapi SDT tidak menggambarkan secara jelas bagaimana siswa menangani hal-hal baru. Kami berteori bahwa intrinsik siswa termotivasi dapat melakukan yang lebih baik selama Novel, tantangan tugas asalkan mereka memiliki akses ke keterampilan self-regulatory.