Street vendors, or pedagang kakilim

Street vendors, or pedagang kaki
lima (PKL), are very small retails, usually do not have legal permits, that occupy public
spaces such as streets, parking areas, stations and parks (Porter et al., 2011). Street vendors
in Indonesia reflect the people’s reaction to the 1998 monetary crises, which
enforced them to search for alternative ways to earn a living. In many cities, street vendor
relocation almost always ‘ends with clashes between the officers and the vendors’
(BBC Indonesia, 2011).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Pedagang kaki lima, atau pedagang kakilima (PKL), yang sangat kecil ritel, biasanya tidak memiliki ijin, yang menempati UmumRuang seperti jalan-jalan, parkir area, Stasiun, dan Taman (Porter et al., 2011). Pkldi Indonesia mencerminkan rakyat reaksi terhadap krisis moneter 1998, yangdiberlakukan mereka untuk mencari alternatif cara untuk mencari nafkah. Di banyak kota, pedagangrelokasi hampir selalu 'berakhir dengan bentrokan antara para perwira dan vendor'(BBC Indonesia, 2011).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

PKL, atau Pedagang kesemek
lima (PKL), yang ritel sangat kecil, biasanya tidak memiliki izin hukum, yang menempati publik
ruang seperti jalan-jalan, tempat parkir, stasiun dan taman (Porter et al., 2011). PKL
di Indonesia mencerminkan reaksi rakyat untuk 1998 krisis moneter, yang
diberlakukan mereka untuk mencari cara-cara alternatif untuk mencari nafkah. Di banyak kota, pedagang kaki lima
relokasi hampir selalu 'berakhir dengan bentrokan antara petugas dan pedagang'
(BBC Indonesia, 2011).