Mathematics and phenomenology of th

Mathematics and phenomenology of the primal world-system
It is pity that the commentator does not recognize the logicalness of mathematics as opposed to its use as tool in understanding phenomenological facts. The paper has explained the use of mathematics as tool belonging to the area of ‘methods’. Contrarily, the logicalness of mathematical constructions in explaining the structure of learning processes (systems) does not belong to the area of ‘methods’. It constitutes the mind of the epistemological idea where language fails to articulate reality effectively. Samuelson (1970) commented in his Foundations of Economic Analysis, saying that ‘mathematics is language’.
The poverty of understanding philosophy of science extracted for the study of phenomenology is a great debility among Islamic social scientists today. This debility has found its mark in the commentator in his inability to understand the mathematical nature as opposed to the sheer mechanism, of the phenomenological truth of Tawhid and the learning world-system of unity. Islamic economics and finance in respect of its contrary understanding of financial engineering away from the mainstream genre belongs to the phenomenological logicalness of the mathematical structure. That is where the Godel and Tarski (Smullyan, 1992) logical mathematical methodology as opposed to the artifact of method, lays down rich intellectual grounds.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Matematika dan fenomenologi sistem dunia primitifSangat disayangkan bahwa komentator tidak mengenali logicalness matematika sebagai lawan penggunaannya sebagai alat dalam memahami fakta-fakta fenomenologis. Kertas telah menjelaskan penggunaan matematika sebagai alat milik daerah 'metode'. Sebaliknya, logicalness matematika konstruksi dalam menjelaskan struktur pembelajaran (sistem) bukan milik daerah 'metode'. Ini merupakan pikiran ide epistemologis mana bahasa gagal untuk mengartikulasikan realitas secara efektif. Samuelson (1970) berkomentar dalam fondasi dari analisis ekonomi, mengatakan bahwa 'matematika adalah bahasa'. Kemiskinan filsafat pengertian ilmu diekstraksi untuk studi fenomenologi adalah kelemahan besar antara Islam ilmuwan sosial hari ini. Kelemahan ini telah menemukan tandanya di komentator di ketidakmampuan untuk memahami sifat matematika dibandingkan dengan mekanisme belaka, kebenaran fenomenologis Tawhid dan belajar-sistem dunia kesatuan. Ekonomi Islam dan keuangan dalam hal pemahaman sebaliknya rekayasa keuangan dari genre utama milik logicalness fenomenologis struktur matematika. Itulah dimana Godel dan Tarski (Smullyan, 1992) logika matematika metodologi dibandingkan dengan artefak dari metode, meletakkan Taman intelektual yang kaya.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Matematika dan fenomenologi dari sistem dunia primal
Sayang bahwa komentator tidak mengakui logicalness matematika sebagai lawan digunakan sebagai alat dalam memahami fakta fenomenologis. Makalah ini telah menjelaskan penggunaan matematika sebagai alat milik daerah 'metode'. Sebaliknya, para logicalness konstruksi matematika dalam menjelaskan struktur proses pembelajaran (sistem) tidak termasuk ke dalam wilayah 'metode'. Ini merupakan pikiran ide epistemologis mana bahasa gagal untuk mengartikulasikan realitas secara efektif. Samuelson (1970) berkomentar di Yayasan tentang Analisis Ekonomi, mengatakan bahwa 'matematika adalah bahasa'.
Kemiskinan memahami filsafat ilmu diekstraksi untuk studi fenomenologi adalah kelemahan besar di antara para ilmuwan sosial Islam saat ini. Kelemahan ini telah menemukan tanda di komentator dalam ketidakmampuannya untuk memahami sifat matematika yang bertentangan dengan mekanisme semata, kebenaran fenomenologis dari Tauhid dan belajar sistem dunia persatuan. Ekonomi dan keuangan Islam dalam hal pemahaman bertentangan atas rekayasa keuangan jauh dari genre utama milik logicalness fenomenologis struktur matematika. Itu adalah di mana Godel dan Tarski (Smullyan, 1992) metodologi matematis logis yang bertentangan dengan artefak dari metode, meletakkan dasar intelektual yang kaya.