(b) Bi-optimization of totox and ch

(b) Bi-optimization of totox and chroma wherew2= 0 (rows 13–
21). It is noticed that a decrease of chroma (desired) denotes
an increase of totox (undesired), being this tendency more
noticeable at values of chroma lower than 85.6.
(c) Bi-optimization of totox and hue-angle wherew3= 0 (rows
22–30). It is noted that an augmentation in hue-angle
(desired) causes an increase in totox values (undesired). This
trend is more evident at values of hue-angle greater than
86.54.
Additionally, in rows 31–34 ofTable 4, four new solutions were
obtained, in which none of the weights was set to zero.
Each solution or efficient point (totox, chroma, hue-angle) is
determined by a decision vector or combination of factors inside
the ranges of the independent variables (temperature, clay amount

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

(b) Bi-optimasi dari wherew2 totox dan chroma = 0 (baris 13-21). hal ini menyadari bahwa menunjukkan penurunan chroma (dikehendaki)peningkatan totox (tidak diinginkan), menjadi kecenderungan ini lebihterlihat pada nilai lebih rendah dari 85.6 chroma.(c) Bi-optimasi dari wherew3 totox dan hue-sudut = 0 (baris22-30). Perlu dicatat bahwa pembesaran hue-sudut(masukkan) penyebab suatu peningkatan nilai-nilai totox (tidak diinginkan). Initren lebih jelas pada nilai-nilai hue-sudut lebih besar daripada86.54.Selain itu, di baris 31-34 ofTable 4, empat solusi baru yangDiperoleh, yang mana tidak ada beban adalah diatur ke nol.Setiap solusi atau titik efisien (totox, chroma, hue-angle)ditentukan oleh vektor keputusan atau kombinasi faktor di dalamRentang variabel independen (suhu, jumlah tanah liat