AbstractA wide range of studies ind

Abstract

A wide range of studies indicate that power and distance affect the production and interpretation of language.
However, this paper argues that greater consideration needs to be given to the conceptual nature of these
dimensions, and to terminological usage. In the first half of the paper, the need for this consideration is
explained. A number of pragmatic studies are examined, and this reveals that authors often use the same terms
with different meanings, or different terms with the same meaning, and that the parameters are rarely explicitly
defined. Then the paper reviews recent calls for an extra parameter of interlocutor relations to be added: for
affect to be separated from distance. In the second half of the paper, relevant social psychological research is
reported, and it is concluded that the number of `horizontal' dimensions of interlocutor relations needs to be
reconsidered. Power, on the other hand, emerges as a robust and relatively unitary dimension, yet its label has
connotations that may not be cross-culturally valid.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Abstrak Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kekuatan dan jarak mempengaruhi produksi dan interpretasi bahasa. Namun, makalah ini berpendapat bahwa pertimbangan yang lebih besar perlu diberikan sifat konseptual ini dimensi, dan untuk penggunaan terminologis. Di babak pertama kertas, kebutuhan untuk pertimbangan ini menjelaskan. Sejumlah studi pragmatis diperiksa, dan ini menunjukkan bahwa penulis sering menggunakan istilah yang sama dengan arti yang berbeda, atau istilah yang berbeda dengan arti yang sama, dan bahwa parameter jarang eksplisit didefinisikan. Kemudian kertas ulasan panggilan terakhir untuk parameter tambahan dari hubungan lawan yang akan ditambahkan: untuk mempengaruhi dipisahkan dari kejauhan. Di babak kedua kertas, riset psikologi sosial yang relevan dilaporkan, dan dapat disimpulkan bahwa jumlah `horisontal 'dimensi hubungan lawan perlu dipertimbangkan. Power, di sisi lain, muncul sebagai dimensi yang kuat dan relatif kesatuan, namun label memiliki konotasi yang mungkin tidak lintas-budaya yang berlaku.