Classroom discourse and social inte

Classroom discourse and social inter- action can be used to promote the recognition of connections among ideas and the reorganization of knowledge (Lampert 1986). By having students talk about their informal strategies, teachers can help them be- come aware of, and build on, their implicit informal knowledge (Lam- pert 1989; Mack 1990). Moreover, in such settings, procedural fluency and conceptual understanding can be developed through problem solv- ing, reasoning, and argumentation.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Kelas wacana dan inter-aksi sosial dapat digunakan untuk mempromosikan pengakuan koneksi antara ide-ide dan reorganisasi pengetahuan (Lampert 1986). Dengan memiliki siswa berbicara tentang strategi informal mereka, guru dapat membantu mereka akan datang sadar, dan membangun pada, pengetahuan informal mereka implisit (Lam-pert 1989; Mack 1990). Selain itu, dalam pengaturan tersebut, prosedural kefasihan dan pemahaman konseptual dapat dikembangkan melalui masalah solv-ing, penalaran dan argumentasi.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Wacana kelas dan interaksi sosial dapat digunakan untuk mempromosikan pengakuan hubungan antara ide-ide dan reorganisasi pengetahuan (Lampert 1986). Dengan memiliki siswa berbicara tentang strategi informal mereka, guru dapat membantu mereka menjadi- datang sadar, dan membangun, pengetahuan implisit informal mereka (Lam- pert 1989; Mack 1990). Selain itu, dalam pengaturan tersebut, kelancaran prosedural dan pemahaman konseptual dapat dikembangkan melalui masalah solv- ing, penalaran, dan argumentasi.