Jones and Plummer have suggested th

Jones and Plummer have suggested that, in using the term ‘economic community’ to describe ASEAN, its leaders have proven themselves amenable to the idea of learning from the European integration process (Jones and Plummer 2004, p. 830). Certainly the desire for an ASEAN Economic Community (AEC) had increased and this was evident in the provision of a mandate to the Eminent Persons Group to provide a report on regionalism. This representsa change in thinking,asthe EU,with itshighly formal approach to integration and penchant for supranational institutions and far-reaching regional economic policies, has hitherto been in many ways the antithesis of (looser) Southeast Asian cooperation. Indeed, all of East Asia has been the primary example of a region where economic integration has proceeded through regionalisation, rather than regionalism (Dent 2008, Warleigh-Lack
2008). Growing shares of intra-regional trade and investment flows have been led by market actors, rather than by government initiatives in the form of Preferential Trading Agreements (Jones and Plummer 2004, p. 829). Intra-regional trade has increased considerably within ASEAN in recent years, although many ASEAN members now trade more with China than they do with each other and this is likely to increase with the implementation of the ASEAN-China Free Trade Agreement (FTA). Figures 1 and 2 provide details of trends in intra-regional trade in ASEAN and the EU.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Jones dan Plummer telah menyarankan bahwa, dalam menggunakan istilah 'ekonomi masyarakat' untuk menggambarkan ASEAN, para pemimpinnya telah membuktikan sendiri setuju untuk ide belajar dari proses integrasi Eropa (Jones dan Plummer tahun 2004, hal 830). Tentu keinginan untuk ASEAN ekonomi masyarakat (AEC) telah meningkat dan ini jelas dalam penyediaan mandat kepada kelompok orang terkemuka untuk memberikan laporan pada bergairah. Perubahan representsa ini dalam berpikir, sebagai Uni Eropa, dengan itshighly formal pendekatan untuk integrasi dan kegemaran untuk lembaga supranasional dan kebijakan ekonomi daerah yang luas, sampai sekarang telah banyak cara kebalikan dari kerjasama Asia Tenggara (longgar). Memang, Semua Asia Timur telah menjadi contoh utama dari daerah mana integrasi ekonomi melanjutkan melalui regionalisation, daripada bergairah (penyok 2008, Warleigh-kekurangan2008). tumbuh saham flows perdagangan dan investasi yang intra-Regional telah diambilalih oleh pelaku pasar, bukan oleh inisiatif pemerintah dalam bentuk preferensial perjanjian perdagangan (Jones dan Plummer 2004, p. 829). Perdagangan intra-Regional telah meningkat jauh dalam ASEAN dalam beberapa tahun terakhir, meskipun banyak anggota ASEAN sekarang perdagangan lebih dengan Cina daripada yang mereka lakukan dengan satu sama lain dan ini kemungkinan akan meningkat dengan pelaksanaan perjanjian perdagangan bebas ASEAN-China (FTA). Angka 1 dan 2 memberikan rincian tentang tren dalam perdagangan intra-regional di ASEAN dengan Uni Eropa.