This climatic set of negative/posit

This climatic set of negative/positive admonitions returns to the ideas of evil and good. Evil is a power-ful presence in our sinful, hostile world and would defeat the community of faith in a heartbeat if allowed to. But it has no claim to victory over us. It achieves victory only if we allow it domination. In contrast, we are admonished to use the good, i.e., what God has defined as right, as the instrument to gain victory over Evil. To the non-Christian, and maybe at times even to us believers, evil seems to be the superior force. Love and doing good are often denigrated as expressions of weakness. But in reality the Good is far more powerful than Evil. Evil tears down and destroys; Good builds up and restores. Evil guts a person’s life into an empty, meaningless shell; Good takes the rotten sinner and makes him/her a child of God. In the end, Good will triumph over Evil when our Lord returns to claim his bride for eternity.
Thus presenting ourselves as living sacrifices to God (12:1-2) means that we live in a community of genuine love and engage in actions that build up the community and help that community present the face of God and His grace to the outside non-believing world. As Jesus put it, “In the same way, let your light shine before others, so that they may see your good works and give glory to your Father in heaven” (Mt. 5:16, NRSV).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Set iklim negatif / peringatan positif kembali ke ide-ide jahat dan baik. Kejahatan kehadiran kekuatan-ful di berdosa, dunia memusuhi kita dan akan mengalahkan komunitas iman dalam sekejap jika dibiarkan. Tetapi tidak memiliki klaim kemenangan atas kita. Ini mencapai kemenangan hanya jika kita membiarkan itu dominasi. Sebaliknya, kita dinasihati untuk menggunakan baik, yaitu, apa yang Allah telah didefinisikan sebagai hak, sebagai instrumen untuk memperoleh kemenangan atas kejahatan. Untuk non-Kristen, dan mungkin kadang-kadang bahkan kita percaya, kejahatan tampaknya menjadi kekuatan superior. Cinta dan berbuat baik sering direndahkan sebagai ekspresi kelemahan. Namun dalam kenyataannya yang baik adalah jauh lebih kuat daripada Jahat. Air mata jahat turun dan menghancurkan; Baik membangun dan mengembalikan. Nyali jahat hidup seseorang menjadi kosong, shell berarti; Baik mengambil berdosa busuk dan membuat dia / nya anak Allah. Pada akhirnya, yang baik akan menang atas kejahatan ketika Tuhan kita kembali untuk mengklaim istrinya untuk selamanya.
Jadi menghadirkan diri sebagai persembahan yang hidup bagi Allah (12: 1-2) berarti bahwa kita hidup dalam sebuah komunitas cinta sejati dan terlibat dalam tindakan yang membangun masyarakat dan membantu masyarakat yang hadir wajah Allah dan rahmat-Nya ke luar non-percaya dunia. Seperti Yesus mengatakan, "Dengan cara yang sama, hendaknya terangmu bercahaya di depan orang lain, sehingga mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga" (Mat 5:16, NRSV).