Turning Against the Local CultureTh

Turning Against the Local Culture
The most immediate and arguably the greatest danger in culture incidents is that they cause expats to turn against the local people and vice versa. As we saw in chapter 2, type I incidents usually provoke negative reactions in the sojourner (even as type II incidents provoke similar reactions toward the sojourner from the local people). Expats are put off by the behavior the locals: it doesn’t make any sense; it’s counterproductive and inefficient; it’s irritating, offensive, and troubling. In a word, it’s wrong.
Because of their behavior, you begin to make negative judgments about the local people: they are lazy and have no ambition; they have no sense of time, don’t care about deadline, aren’t serious about their work; they are dishonest and can’t be trusted; they have no work ethic, in fact no ethnic of any kind; they just don’t understand. If you want something done right, you’d better do it yourself. It’s no wonder things don’t work in this country.
Once you begin to develop attitudes like these, triggered (don’t forget) by culture incidents, they start to color all your subsequent interactions with the local people. You tend to any those things which reinforce these attitude and to overlook behaviors that might gave you a more balance view. You start to expect less and less of local people and to look for ways to work around them. You begin devising elaborate (often costly) strategems to get things done without involving them, or even deciding not to try certain things because you believe they won’t succeed in these circumstances.
Or, alternatively, you may try to get the local people to change some of their ways. While this can work, it has to be done with great care and only after you understand why the local behave the way they do. But most expats who try to “change the way things are done around here” start long before they have even a rudimentary understanding of the culture; they start, in fact, as soon as they begin encountering behaviors they want to change. Any time you try to fix something before you understand how it works, you will only succeed by accidents, which precisely why so many expat scheme for adding value or improving efficiency in overseas operations ultimately fail. When they do fail –largely because of your behavior, by the way, not the locals’–this only confirms the already low opinion you have of the culture.
Once you develop negative attitudes toward the local people, you will naturally want to limit your contact with them. After all, the emotions caused by culture incidents –anger, fear, worry, frustration, to name just a few –are decidedly unpleasant; if you’re like most people, you probably don’t enjoy being in these emotional states and instinctively try to avoid them as much as possible. Beyond that, you will likely try to avoid the circumstances that produce these emotion to begin with. This means avoiding or, where that’s not possible, minimizing contact with people from the local culture, and for the local people, it means avoiding or minimizing contact with you.
Avoidance seems like it would be tidy situation to the problem of cultural incidents: if there is no contact, after all, there can be no incident. If there is no incident, there can be more negativity. The only difficulty, of course, is that even if it were possible to live abroad and not encounter the locals (which it’s not), this wouldn’t make you very effective. Another difficulty is that avoiding the locals, as we’ll see below, does not in fact reduce negativity; in many cases, it actually increases it. In the end, the only real solution to the problem of cultural incidents is to keep them from happening in the first place

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Balik terhadap budaya lokalPaling segera dan boleh dibilang bahaya terbesar dalam insiden budaya adalah bahwa mereka menyebabkan ekspatriat untuk mengubah terhadap masyarakat setempat dan sebaliknya. Seperti yang kita lihat dalam Bab 2, tipe I insiden biasanya memprovokasi reaksi negatif dalam orang asing (bahkan saat tipe II insiden memprovokasi serupa reaksi terhadap orang asing dari warga setempat). Ekspatriat menunda oleh perilaku penduduk setempat: itu tidak masuk akal; kontraproduktif dan efisien; sangat menjengkelkan, ofensif, dan mengganggu. Dalam kata, salah.Karena perilaku mereka, Anda mulai untuk membuat penilaian negatif tentang orang-orang lokal: mereka malas dan memiliki ambisi tidak; mereka tidak memiliki rasa waktu, tidak peduli tentang tenggat waktu, tidak serius tentang pekerjaan mereka; mereka tidak jujur dan tidak dapat dipercaya; mereka memiliki etos kerja tidak, pada kenyataannya tidak etnis apapun; mereka hanya tidak mengerti. Jika Anda menginginkan sesuatu dilakukan dengan benar, Anda akan lebih baik melakukannya sendiri. Hal ini tidak mengherankan hal-hal yang tidak bekerja di negara ini.Setelah Anda mulai mengembangkan sikap seperti ini, dipicu (jangan lupa) oleh insiden budaya, mereka mulai warna semua interaksi berikutnya dengan masyarakat setempat. Anda cenderung untuk setiap hal-hal yang memperkuat sikap ini dan untuk mengabaikan perilaku itu mungkin memberi Anda pandangan keseimbangan yang lain. Anda mulai mengharapkan kurang dan kurang masyarakat setempat dan mencari cara untuk bekerja di sekitar mereka. Anda mulai merancang rumit (sering mahal) strategems untuk mendapatkan sesuatu dilakukan tanpa melibatkan mereka, atau bahkan memutuskan untuk tidak mencoba hal-hal tertentu karena Anda percaya mereka tidak akan berhasil dalam keadaan ini.Atau, sebagai alternatif, Anda dapat mencoba untuk mendapatkan orang-orang lokal untuk mengubah beberapa cara mereka. Sementara ini dapat bekerja, itu harus dilakukan dengan hati-hati dan hanya setelah Anda memahami mengapa lokal berperilaku cara mereka lakukan. Tapi kebanyakan ekspatriat yang mencoba untuk "mengubah cara hal-hal yang dilakukan di sekitar sini" mulai lama sebelum mereka memiliki bahkan pemahaman dasar tentang budaya; pada kenyataannya, mereka mulai segera setelah mereka mulai menghadapi mereka ingin mengubah perilaku. Setiap saat Anda mencoba untuk memperbaiki sesuatu sebelum Anda memahami cara kerjanya, Anda hanya akan berhasil oleh kecelakaan, yang tepat mengapa begitu banyak pendatang skema untuk menambahkan nilai atau meningkatkan efisiensi dalam operasi luar negeri pada akhirnya gagal. Ketika mereka gagal – terutama karena perilaku Anda, dengan cara, bukan penduduk setempat-ini hanya menegaskan sudah rendah pendapat Anda memiliki budaya.Sekali Anda mengembangkan sikap masyarakat setempat yang negatif, Anda akan secara alami ingin membatasi kontak Anda dengan mereka. Setelah semua, emosi yang disebabkan oleh insiden budaya-marah, takut, khawatir, frustrasi, untuk nama hanya beberapa – tidak jelas menyenangkan; Jika Anda seperti kebanyakan orang, Anda mungkin tidak menikmati berada di negara-negara ini emosional dan secara naluriah mencoba untuk menghindari mereka sebanyak mungkin. Selain itu, Anda mungkin akan mencoba untuk menghindari keadaan yang menghasilkan emosi ini untuk mulai dengan. Ini berarti menghindari atau, dimana tidak mungkin, meminimalkan kontak dengan orang-orang dari budaya lokal, dan bagi masyarakat setempat, itu berarti menghindari atau meminimalkan kontak dengan Anda.Penghindaran sepertinya ini akan menjadi situasi yang rapi untuk masalah budaya insiden: jika tidak ada kontak, setelah semua, ada ada insiden. Jika ada insiden tidak, ada dapat lebih negatif. Hanya kesulitan, tentu saja, adalah bahwa bahkan jika hal itu mungkin untuk hidup di luar negeri dan tidak menemui penduduk setempat (yang memang tidak), ini tidak akan membuat Anda sangat efektif. Kesulitan yang lain adalah bahwa menghindari penduduk setempat, seperti yang kita akan lihat di bawah ini, pada kenyataannya mengurangi negativitas; dalam banyak kasus, itu benar-benar meningkatkan itu. Pada akhirnya, satunya solusi untuk masalah budaya insiden adalah untuk menjaga mereka dari yang terjadi di tempat pertama