The problems posed by mortality ana

The problems posed by mortality analysis, however, are far more complex because a child's death is teh ulyimate consequence of a cumulative series of biological insults rather than the outcome of a single biological event. this is quite differents from the fertility model, in which all determinants operate to influence a single biological event (conseption to generate a birth). thus, it appears unlikely that a proximate detrminants framewaork for mortality is easily amenable to a quantification of component contributions to mortality change, like the elegant system Bongaarts (1978) has developed for the fertility model.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Masalah yang ditimbulkan oleh analisis kematian, namun, jauh lebih kompleks karena kematian anak akibat ulyimate serangkaian kumulatif biologis penghinaan daripada hasil dari satu peristiwa biologis. ini adalah cukup differents dari model kesuburan, di mana semua determinan beroperasi untuk mempengaruhi satu peristiwa biologis (conseption untuk menghasilkan kelahiran). dengan demikian, tampaknya tidak mungkin bahwa framewaork detrminants Proksimat untuk kematian mudah setuju untuk kuantifikasi komponen kontribusi kepada kematian perubahan, seperti sistem elegan Bongaarts (1978) telah dikembangkan untuk model kesuburan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Masalah yang ditimbulkan oleh analisis kematian, bagaimanapun, adalah jauh lebih kompleks karena kematian seorang anak adalah teh konsekuensi ulyimate dari serangkaian kumulatif penghinaan biologis daripada hasil dari acara biologis tunggal. ini cukup differents dari model kesuburan, di mana semua faktor penentu beroperasi untuk mempengaruhi satu acara biologis (conseption untuk menghasilkan kelahiran). dengan demikian, tampaknya tidak mungkin bahwa detrminants framewaork terdekat untuk kematian adalah mudah setuju untuk kuantifikasi kontribusi komponen perubahan kematian, seperti sistem elegan Bongaarts (1978) telah dikembangkan untuk model kesuburan.