Pada liburan terakhir saya, saya dan keluarga saya pergi untuk mengunjungi kakek-nenek saya yang tinggal di Jogjakarta. Kami pergi dari Lampung pada 10 September 2014 dengan menggunakan mobil yang dikemudikan oleh ayah saya. Meskipun perjalanan cukup jauh tapi bagi saya itu adalah perjalanan yang menyenangkan karena ini adalah pengalaman pertama saya untuk pergi ke desa saya menggunakan mobil. Dalam perjalanan ke Jogjakarta semua saya hanya tidur di dalam mobil sementara adik saya tampak antusias untuk melihat pemandangan dari mobil. Setelah menghabiskan 2 hari perjalanan, akhirnya kami sampai di rumah kakek-nenek saya. Nenek saya sangat senang mengetahui kami akan datang. Mereka tampak begitu terkejut karena kami tidak memberitahu mereka sebelumnya. Nenek saya memelukku erat setelah itu dia mengatakan kepada kita untuk datang dan beristirahat di dalam rumah mereka. Nenek saya dilayani dan meminta kami untuk makan. Aku makan sangat sungguh-sungguh karena aku sangat lapar karena di perjalanan. Setelah makan, kami memiliki percakapan yang baik. Ayah saya sedang mengobrol dengan kakek saya sementara, ibu saya, saudara saya dan saya bercanda dengan nenek saya. Keesokan harinya, keluarga saya diundang oleh kakek-nenek kami datang ke Candi Prambanan. Candi Prambanan adalah warisan budaya yang terletak di Jogjakarta. Aku sangat senang bisa datang ke sana. Kami dipandu oleh kakek-nenek kami untuk pergi sekitar Prambanan. Kakek saya mengatakan kepada kami tentang sejarah Prambanan dan fungsinya. Setelah lelah berkeliling, kami sedang mencari tempat di sekitar Prambanan untuk makan siang yang kami buat di rumah nenek. Itu adalah kenikmatan pada saat itu untuk memiliki peluncuran dengan keluarga besar saya di candi prambanan. Ada kita bisa menikmati makan siang kami dan pemandangan sekaligus. Setelah makan, ayah saya mengundang kita untuk mengambil gambar dengan keluarga. Aku mengambil gambar dengan kakek-nenek saya di depan candi Prambanan. Itu kenangan terindah saya dengan mereka berdua. Ketika itu sore ayah saya membawa kami pulang ke rumah. Kami dikemas hal-hal kita di dalam mobil dan bersiap-siap untuk pulang. Aku punya teman baru di sana. Mereka sonny dan Adi yang tinggal di dekat rumah nenek. Kami memiliki usia yang sama sehingga kita bisa menjadi teman dengan mudah. Mereka mengundang saya untuk bermain di desa seperti bermain bola di lapangan dekat rumah nenek, mandi di sungai dan bersepeda di sekitar desa. Aku benar-benar menikmati pemandangan indah di desa ini. Udara masih segar yang membuat saya nyaman untuk tinggal lebih lama di sini. Di rumah nenek, dia selalu melayani kita dengan makanan asli dari Jogjakarta. Pada awalnya saya merasa aneh dan tidak menyukainya karena makanan di sini manis. Ayah saya mengatakan kepada saya untuk mendapatkan terbiasa makan makanan tersebut. Akhirnya aku bisa makan makanan tersebut. Ayah saya suka berbicara dengan kakek saya sementara ibu saya membantu nenek saya mengurus rumah tangga. Aku merasa kasihan dengan adik saya karena dia tidak mendapatkan teman di sana. Dia hanya bermain dengan kakek-nenek di rumah. Di malam hari kakek saya mengundang saya dan adik saya pergi ke Jalan Malioboro. Itu sangat ramai di sana. Ada banyak penjual dan wisatawan. Adikku tampak begitu bahagia. Dia meminta kakek kami untuk membawanya sekitar dengan kuda yang menyewa di sana. Kemudian kami pergi sekitar Jalan Malioboro oleh kuda. Kita melihat begitu banyak menunjukkan ada seperti tarian tradisional, pertunjukan musik oleh pemuda setempat dan banyak lagi. Ada kakek saya membeli kami pakaian dan kerajinan bagi kita. Kami sangat senang dengan hadiahnya. Setelah 9 kami pulang. Setelah menghabiskan 4 hari di Jogjakarta kita harus pulang. Nenek tampak sangat sedih karena kami harus pulang. Ayah saya berjanji bahwa kita akan mengunjungi mereka lagi suatu hari nanti sehingga ia baik-baik saja. Kami diberi begitu banyak souvenir oleh nenek saya. Sebenarnya itu Sedih untuk meninggalkan mereka sendirian tapi aku berjanji untuk datang kembali ke sini suatu hari nanti.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..