The transition speeds (rotation rat

The transition speeds (rotation rates) were determined for the change from
the “small-out” pattern to “stripes” at 50% filling for all the blenders listed in
Table 2 (Figure 7 shows results from the 1.9- and 12.9-quart blenders). As discussed
earlier, the most commonly accepted methods for scaling tumbling
blenders have used one of two parameters, either the Froude number (Fr) or the
tangential speed of the blender. Earlier, we derived R(2/3 (g/d)1/6 and showed that
it effectively scales particle velocities when the rotation rate is below 30 rpm. We
note that all three of these criteria indicate an inverse relationship between rotation
rate and blender size. Table 3 shows the parameter values at the transition rotation rate for R(2/3 (g/d)1/6, Fr, and the tangential velocity. The R(2/3 (g/d)1/6 parameter
gives much better agreement than either Fr or tangential velocity; the relative
standard deviation for R(2/3 (g/d)1/6 is 8.5%, compared to 89% for Fr and
30% for tangential velocity.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Kecepatan transisi (tingkat rotasi) bertekad untuk perubahan daripola "kecil-out" untuk "garis" di 50% mengisi untuk semua Blender yang tercantum dalamTabel 2 (gambar 7 menunjukkan hasil dari 1,9 dan 12,9 quart Blender). Seperti dibahassebelumnya, yang paling umum diterima metode untuk scaling JumpalitanBlender telah menggunakan salah satu dari dua parameter, baik nomor Froude (Fr) atautangensial kecepatan blender. Sebelumnya, kita berasal R (2/3 (g/d) 1/6 dan menunjukkan bahwaefektif skala partikel kecepatan ketika tingkat rotasi di bawah 30 rpm. KamiPerhatikan bahwa semua tiga kriteria ini menunjukkan hubungan terbalik antara rotasiukuran tingkat dan blender. Tabel 3 menunjukkan nilai parameter di tingkat rotasi transisi untuk R (2/3 (g/d) 1/6, Fr, dan kecepatan tangensial. R (2/3 (g/d) 1/6 parametermemberikan banyak perjanjian yang lebih baik daripada Fr atau tangensial kecepatan; relatifdeviasi standar untuk R (2/3 (g/d) 1/6 adalah 8,5%, dibandingkan dengan 89% untuk Fr dan30% untuk kecepatan tangensial.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Kecepatan transisi (tarif rotasi) ditentukan untuk perubahan dari
"kecil-out" pola "garis" pada 50% untuk mengisi semua blender tercantum dalam
Tabel 2 (Gambar 7 menunjukkan hasil dari 1.9- dan 12,9-liter blender ). Seperti telah dibahas
sebelumnya, metode yang paling umum diterima untuk skala jatuh
blender telah menggunakan salah satu dari dua parameter, baik jumlah Froude (Fr) atau
kecepatan tangensial blender. Sebelumnya, kami berasal R (2/3 (g / d) 1/6 dan menunjukkan bahwa
secara efektif skala kecepatan partikel ketika tingkat rotasi di bawah 30 rpm. Kita
perhatikan bahwa ketiga kriteria ini menunjukkan hubungan terbalik antara rotasi
dan tingkat blender ukuran. Tabel 3 menunjukkan nilai-nilai parameter pada tingkat rotasi transisi untuk R (2/3 (g / d) 1/6, Fr, dan kecepatan tangensial. R (2/3 (g / d) 1/6 parameter
memberikan kesepakatan yang jauh lebih baik daripada Fr atau kecepatan tangensial, relatif
standar deviasi R (2/3 (g / d) 1/6 adalah 8,5%, dibandingkan dengan 89% untuk Fr dan
30% untuk kecepatan tangensial.