Clearly, once we’ve spat out our sa

Clearly, once we’ve spat out our saliva, we’ve disowned
it – it no longer belongs to us. Similarly, once the blood
has soaked into the plaster it has ceased to be part of
ourselves.
Whenever our body changes in some way, so our body
image changes. In extreme cases (such as losing a limb,
being scarred or having cosmetic surgery), we’d expect
a correspondingly dramatic change in body image (see
Box 33.1)

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Jelas, setelah kami telah meludahkan air liur kami, kami telah diakuiitu-itu tidak lagi menjadi milik kita. Demikian pula, sekali darahtelah direndam ke dalam plester itu telah berhenti menjadi bagian daridiri kita sendiri.Setiap kali tubuh kita perubahan dalam beberapa cara, sehingga tubuh kitagambar perubahan. Dalam kasus ekstrim (seperti kehilangan anggota tubuh,menjadi bekas luka atau mengalami bedah kosmetik), kita berharapperubahan sejalan dalam citra tubuh (LihatKotak 33. 1)

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Jelas, setelah kami sudah meludahkan air liur kami, kami telah tidak mengakui
itu - itu tidak lagi milik kita. Demikian pula, setelah darah
telah direndam ke plester itu telah berhenti menjadi bagian dari
diri kita sendiri.
Setiap kali perubahan tubuh kita dalam beberapa cara, sehingga tubuh kita
perubahan gambar. Dalam kasus ekstrim (seperti kehilangan anggota tubuh,
yang terluka atau memiliki operasi kosmetik), kami harapkan
perubahan Sejalan dramatis dalam citra tubuh (lihat
Kotak 33.1)