Behaviorists chose not to deal with

Behaviorists chose not to deal with cognition, thinking, and feeling because they considered these concepts too vague and mentalistic and not sufficiently anchored to observable behavior.
But behaviorism therefore has proved inadequate for a complete understanding of the social world.
We need to look at the situation from the viewpoint of the people in it, to see how they construe the world around them.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Tokoh memilih untuk tidak berurusan dengan kognisi, berpikir dan merasa karena mereka dianggap sebagai konsep-konsep ini terlalu samar dan mentalistic dan tidak cukup berlabuh diamati perilaku. Tapi Behaviorisme karena itu telah terbukti tidak memadai untuk melengkapi pemahaman tentang dunia sosial. Kita perlu melihat situasi dari sudut pandang orang-orang di dalamnya, untuk melihat bagaimana mereka menafsirkan dunia di sekitar mereka.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Behavioris memilih untuk tidak berurusan dengan kognisi, pemikiran, dan perasaan karena mereka menganggap konsep ini terlalu samar dan mentalistik dan tidak cukup berlabuh ke perilaku yang dapat diamati.
Tapi behaviorisme karena itu telah terbukti tidak memadai untuk pemahaman yang lengkap tentang dunia sosial.
Kita perlu melihat situasi dari sudut pandang orang-orang di dalamnya, untuk melihat bagaimana mereka menafsirkan dunia di sekitar mereka.