Lost opportunities, lost possibilit

Lost opportunities, lost possibilities, feelings we can never get back. That's part of what it means to be alive. But inside our heads - at least that's where I imagine it - there's a little room where we store those memories. A room like the stacks in this library. And to understand the workings of our own heart we have to keep on making new reference cards. We have to dust things off every once in awhile, let in fresh air, change the water in the flower vases. In other words, you'll live forever in your own private library.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Kesempatan yang hilang, kemungkinan hilang, perasaan kita tidak pernah bisa kembali. Itu adalah bagian dari apa artinya menjadi hidup. Tapi dalam kepala kita - di setidaknya yang mana saya bayangkan - ada sedikit ruang di mana kita menyimpan kenangan. Kamar seperti tumpukan di Perpustakaan ini. Dan untuk memahami cara kerja hati kita sendiri kita harus terus membuat kartu referensi baru. Kami memiliki debu hal-hal dari setiap sekali dalam beberapa saat, membiarkan udara segar, mengubah air di vas bunga. Dengan kata lain, Anda akan hidup selamanya di perpustakaan pribadi Anda sendiri.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Kesempatan yang hilang, kemungkinan hilang, perasaan kita tidak pernah bisa kembali. Itu bagian dari apa artinya menjadi hidup. Tapi di dalam kepala kita - setidaknya itulah di mana aku membayangkan itu - ada sedikit ruang di mana kita menyimpan kenangan. Sebuah ruangan seperti tumpukan di perpustakaan ini. Dan untuk memahami cara kerja dari hati kita sendiri kita harus terus membuat kartu referensi baru. Kita harus debu hal off setiap sekali dalam beberapa saat, membiarkan udara segar, mengubah air di vas bunga. Dengan kata lain, Anda akan hidup selamanya di perpustakaan pribadi Anda sendiri.