A constitution, therefore, specifies

A constitution, therefore, specifies the operational criteria of an organisation, particularly in order to resolve any fundamental issues that (inevitably) arise from joint actions, such as the rules governing collective decision-making and distribution problems. These latter problems arise because the action of an organisation cannot distinguish among members on the basis of their input. Therefore, outputs of collective actions cannot be proportionally redistributed. This results in a constitutional problem, as it gives rise to rules or principles governing distribution. Solutions to these issues relate to the constitution’s ‘quality’. The greater the collective action, the greater the need to find efficient solutions to both the decision-making procedures and the distribution of joint products.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Sebuah konstitusi, oleh karena itu, specifies kriteria operasional organisasi, terutama untuk menyelesaikan masalah mendasar yang (pasti) timbul dari aksi bersama, seperti peraturan-peraturan yang mengatur masalah kolektif pengambilan keputusan dan distribusi. Masalah kedua ini muncul karena tindakan dari organisasi tidak dapat membedakan antara anggota berdasarkan masukan mereka. Oleh karena itu, output tindakan kolektif tidak proporsional disebarluaskan. Hal ini mengakibatkan masalah konstitusional, karena hal ini menimbulkan aturan atau prinsip-prinsip yang mengatur distribusi. Solusi untuk masalah ini berhubungan dengan Konstitusi 'kualitas'. Semakin besar tindakan kolektif, semakin besar perlu studi efficient solusi untuk prosedur pengambilan keputusan dan distribusi produk bersama.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Sebuah konstitusi, oleh karena itu, spesifik es kriteria operasional organisasi, terutama untuk menyelesaikan setiap masalah mendasar yang (pasti) muncul dari aksi bersama, seperti peraturan yang mengatur pengambilan keputusan kolektif dan distribusi masalah. Masalah-masalah yang terakhir muncul karena tindakan organisasi tidak dapat membedakan antara anggota atas dasar masukan mereka. Oleh karena itu, output dari tindakan kolektif tidak dapat secara proporsional didistribusikan. Hal ini menyebabkan masalah konstitusional, karena menimbulkan aturan atau prinsip-prinsip yang mengatur distribusi. Solusi untuk masalah ini berhubungan dengan konstitusi 'kualitas'. Semakin besar aksi kolektif, semakin besar kebutuhan untuk fi solusi fi sien nd ef untuk kedua prosedur pengambilan keputusan dan distribusi produk bersama.