Strategic planningThe second stage

Strategic planning
The second stage of implementing the international marketing concept refers to the strategic planning that the organization must consider, after finding (in the first stage)
the typical characteristics of the international market. According to Jain (1989), the basic orientation of management toward international business is an important
influence on planning. A management group that assumes that all markets are alike and that their major source of competence and ability is in the home market is going to pursue a basically ethnocentric approach to multinational marketing. Conversely,
management that assumes that each national market is unique and therefore unrelated to any other national market is going to pursue a polycentric approach to international
strategic marketing planning because its assumptions demand such an approach. The geocentric assumption is that there are major differences and important similarities
among markets, and these similarities and differences must be recognized in order to develop an effective integrated and coordinated international marketing plan that maximizes the profitability of a worldwide marketing effort.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Perencanaan strategisTahap kedua dari pelaksanaan konsep pemasaran internasional mengacu pada perencanaan strategis yang harus mempertimbangkan organisasi, setelah menemukan (dalam tahap pertama)ciri khas pasar internasional. Menurut Jain (1989), orientasi dasar manajemen bisnis internasional adalah pentingpengaruh pada perencanaan. Grup manajemen yang mengasumsikan bahwa semua pasar sama dan bahwa sumber utama dari kompetensi dan kemampuan dalam pasar rumah akan mengejar pendekatan pada dasarnya Serikat etnosentris multinasional pemasaran. Sebaliknya,manajemen yang mengasumsikan bahwa setiap pasar nasional unik dan karena itu berhubungan dengan pasar nasional lainnya akan mengejar pendekatan polycentric internasionalstrategis pemasaran perencanaan karena asumsi-asumsi yang menuntut pendekatan seperti itu. Asumsi bumi adalah bahwa ada perbedaan besar dan persamaan yang pentingantara pasar, dan persamaan dan perbedaan ini harus diakui untuk mengembangkan efektif terpadu dan terkoordinasi internasional rencana pemasaran yang dapat memaksimalkan keuntungan dari upaya pemasaran di seluruh dunia.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Perencanaan strategis
Tahap kedua menerapkan konsep pemasaran internasional mengacu pada perencanaan strategis bahwa organisasi harus mempertimbangkan, setelah menemukan (di tahap pertama)
ciri khas dari pasar internasional. Menurut Jain (1989), orientasi dasar manajemen terhadap bisnis internasional adalah penting
pengaruh pada perencanaan. Sebuah kelompok manajemen yang mengasumsikan bahwa semua pasar yang sama dan bahwa sumber utama mereka kompetensi dan kemampuan dalam pasar rumah akan mengejar pendekatan dasarnya etnosentris untuk pemasaran multinasional. Sebaliknya,
manajemen yang mengasumsikan bahwa setiap pasar nasional adalah unik dan karena itu tidak memiliki hubungan dengan pasar nasional lainnya akan mengejar pendekatan polisentris untuk internasional
perencanaan pemasaran strategis karena asumsinya menuntut pendekatan semacam itu. Asumsi geosentris adalah bahwa ada perbedaan besar dan kesamaan penting
antara pasar, dan persamaan dan perbedaan harus diakui dalam rangka untuk mengembangkan rencana pemasaran yang efektif terpadu dan terkoordinasi internasional yang memaksimalkan profitabilitas usaha pemasaran di seluruh dunia.