Andra, G. dan Robert N. (2006) mengatakan bahwa Balance Scorecard (BSC) dapat membantu organisasi mencapai hasil yang lebih baik bila dibandingkan dengan sistem pengukuran kinerja tradisional. Banyak peneliti (Fletcher & Smith, 2004; Rickards, 2007) mengkritik keterbatasan Balance Scorecard (BSC), seperti BSC berlaku sejumlah besar variabel yang menciptakan masalah optimasi yang kompleks. Selain itu, Banker, Potter, & Srinivasan, (2000) mengatakan bahwa Balance Scorecard (BSC) tidak memberikan skala pengukuran umum, dan tidak memiliki dasar standar atau patokan untuk membandingkan kinerja. Selanjutnya, Rickards, (2007) mengatakan bahwa Balance Scorecard (BSC) tidak memiliki model matematika atau skema pembobotan. Selain itu, Banker et al, (2004).; Neves & Lourenco, (2008) berpendapat bahwa BSC tidak memiliki indeks yang komprehensif untuk meninjau interaksi antara ukuran kinerja. Selain itu beberapa penelitian sebagai Chen & Chen, (2007); Eilat, Golany, & Shtub, (2008); Najafi, Aryanegad, Lotfi, & Ebnerasould, (2009); Rickards, (2007) telah dilakukan untuk mengatasi keterbatasan ini dari BSC, dan para peneliti telah menemukan bahwa analisis data envelopment (DEA) dapat melengkapi kompleksitas BSC.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
