The assumption of the normative con

The assumption of the normative contagion model is that (1) by not voting, an individual reinforces a norm of nonvoting, where the message to friends is that voting is counternormative, or, more likely, that it is simply not important; and (2) by voting (and communicating intent thereof), an individual is expressing a strict preference for voting over nonvoting, with indifference between voting for copartisan and antipartisan

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Asumsi model normatif penularan adalah bahwa (1) dengan tidak pemungutan suara, individu memperkuat norma nonvoting, mana pesan ke teman-teman adalah bahwa pemungutan suara counternormative, atau, lebih mungkin, bahwa itu sama sekali tidak penting; dan (2) oleh pemungutan suara (dan berkomunikasi niat daripadanya), seorang individu yang mengekspresikan preferensi ketat untuk pemungutan suara atas nonvoting, dengan ketidakpedulian antara voting untuk copartisan dan antipartisan

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Asumsi dari model penularan normatif adalah bahwa (1) dengan tidak memberikan suara, seorang individu memperkuat norma nonvoting, di mana pesan ke teman-teman adalah bahwa voting adalah counternormative, atau, lebih mungkin, bahwa itu hanya tidak penting; dan (2) melalui pemungutan suara (dan berkomunikasi niat daripadanya), seorang individu mengungkapkan preferensi yang ketat untuk pemungutan suara lebih nonvoting, dengan ketidakpedulian antara suara untuk copartisan dan antipartisan