The use of the mathematics portion

The use of the mathematics portion of the ACT, rather than the science portion, is supported by the literature. McFate and Olmsted (1999) successfully showed that the skills required for success in general chemistry were not chemistry specific knowledge in a study of the California State University assessment examination. Their study determined that while chemical information was useful, questions involving mathematical facility were better able to discriminate between students likely to be successful (as measured by a course grade of C or better) in general chemistry and those likely to be unsuccessful.
Wagner and Sasser (2002) similarly found mathematics to be a stronger predictor of success in general chemistry than chemistry background. More recently, Leopold and Edgar (2008) demonstrated that students with higher mathematical fluency tended to perform better, as measured by course grade, in second semester general chemistry, and Cooper and Pearson (2012) have effectively shown that a diagnostic algebra test can help predict the likelihood a student is ‘‘at risk’’ for earning a low grade in the course.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Penggunaan bagian matematika dari undang-undang, bukan bagian ilmu, didukung oleh literatur. McFate dan Olmsted (1999) berhasil menunjukkan bahwa keterampilan yang diperlukan untuk sukses secara umum kimia yang tidak kimia tertentu pengetahuan dalam studi pemeriksaan penilaian California State University. Studi ditentukan bahwa sementara informasi kimia berguna, pertanyaan-pertanyaan yang melibatkan matematika fasilitas mampu lebih baik untuk membedakan antara siswa mungkin berhasil (sebagai diukur oleh nilai Lapangan C atau lebih baik) di kimia umum dan mereka cenderung gagal.Wagner dan Sasser matematika (2002) demikian juga ditemukan untuk menjadi sukses dalam kimia umum prediktor lebih kuat daripada latar belakang. Baru-baru ini, Leopold dan Edgar (2008) menunjukkan bahwa siswa dengan kefasihan matematika yang lebih tinggi cenderung melakukan lebih baik, yang diukur dengan kursus kelas, semester kedua kimia umum, dan Cooper dan Pearson (2012) telah secara efektif menunjukkan bahwa tes diagnostik aljabar dapat membantu memprediksi kemungkinan mahasiswa adalah '' risiko '' untuk mendapatkan kelas rendah dalam kursus.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Penggunaan bagian matematika dari ACT, bukan bagian ilmu, didukung oleh literatur. McFate dan Olmsted (1999) berhasil menunjukkan bahwa keterampilan yang diperlukan untuk sukses dalam kimia umum tidak kimia pengetahuan khusus dalam sebuah studi dari pemeriksaan penilaian California State University. Studi mereka ditentukan bahwa sementara informasi kimia berguna, pertanyaan yang melibatkan fasilitas matematika lebih mampu membedakan antara siswa mungkin berhasil (yang diukur dengan kelas kursus C atau lebih baik) dalam kimia umum dan mereka mungkin tidak berhasil.
Wagner dan Sasser (2002) juga menemukan matematika menjadi prediktor kuat keberhasilan dalam kimia umum dari latar belakang kimia. Baru-baru ini, Leopold dan Edgar (2008) menunjukkan bahwa siswa dengan kefasihan matematika yang lebih tinggi cenderung untuk melakukan yang lebih baik, yang diukur dengan kursus kelas, di kedua semester kimia umum, dan Cooper dan Pearson (2012) telah efektif menunjukkan bahwa tes aljabar diagnostik dapat membantu memprediksi kemungkinan siswa adalah '' beresiko '' untuk mendapatkan sebuah kelas rendah dalam kursus.