AbstractThis article investigates h

Abstract
This article investigates how different factors of a domestic violence incident impact the likelihood of a child abuse charge within the context of domestic violence arrests. Data from 5,148 domestic violence arrests were used to test whether domestic violence-, incident-, and child-based predictors increased the likelihood of a child abuse charge. Logistic regression models of gender- stratified samples were employed to test for gender differences among domestic violence arrestees. The results demonstrated predictors affected men’s odds of a child abuse charge when compared with women. For men and women, children witnessing the domestic violence incident had the largest impact on a child abuse charge. These results contribute to the underdeveloped area of police response to child abuse in domestic violence cases.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

AbstrakArtikel ini menyelidiki bagaimana berbagai faktor dampak insiden kekerasan domestik yang kemungkinan penyalahgunaan anak biaya dalam konteks penangkapan kekerasan dalam rumah tangga. Data dari 5,148 penangkapan kekerasan dalam rumah tangga yang digunakan untuk menguji apakah domestik kekerasan, insiden, dan peramal berbasis anak meningkatkan kemungkinan tuduhan pelecehan anak. Model regresi logistik gender-berlapis sampel dipekerjakan untuk menguji untuk perbedaan gender antara tahanan kekerasan dalam rumah tangga. Hasilnya menunjukkan pemrediksi terpengaruh pria kemungkinan tuduhan penyalahgunaan anak bila dibandingkan dengan perempuan. Untuk pria dan wanita, anak-anak yang menyaksikan insiden kekerasan domestik memiliki dampak terbesar pada biaya penganiayaan anak. Hasil ini memberikan kontribusi untuk wilayah terbelakang polisi menanggapi pelecehan anak dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Abstrak
Artikel ini menyelidiki bagaimana faktor-faktor yang berbeda dari insiden kekerasan dalam rumah tangga berdampak kemungkinan biaya pelecehan anak dalam konteks penangkapan kekerasan dalam rumah tangga. Data dari 5.148 penangkapan kekerasan dalam rumah tangga yang digunakan untuk menguji apakah prediksi violence- domestik, incident-, dan anak berbasis meningkatkan kemungkinan biaya pelecehan anak. Model regresi logistik sampel stratified gender yang digunakan untuk menguji perbedaan gender di antara tahanan kekerasan dalam rumah tangga. Hasil menunjukkan prediktor terpengaruh kemungkinan laki-laki dari biaya pelecehan anak bila dibandingkan dengan wanita. Untuk pria dan wanita, anak-anak menyaksikan insiden kekerasan dalam rumah tangga memiliki dampak terbesar pada biaya pelecehan anak. Hasil ini memberikan kontribusi pada daerah tertinggal respon polisi untuk pelecehan anak dalam kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga.