Jeremy is a lecturer in an Australi

Jeremy is a lecturer in an Australian university. He was very pleased when he
heard he was going to supervise a black student from South Africa. Several
years ago he had been involved in a three-year science education project in
secondary schools in South Africa, and he felt he knew the place more than
his colleagues. He felt he would clearly be the best person to help Jabu to get
through her research project. He had also read quite a few things on cultural
differences, which interested him a great deal.
Jabu first met Jeremy during a class he was teaching on introducing science
research. She was the only ‘overseas’ student there and felt quite angry when,
during introductions, he announced to all the other student that he knew her
‘context’ very well. She was not sure whether is was something about his tone
of voice – as though he was speaking about someone who had a handicap
of some sort – or his speed of voice – as though she might not understand
normal English – or that she was being separated out in from of all the other
students as needing some sort of special attention – which annoyed her. Or
perhaps it was that he was making out that he understood her and was on
her side. What could he possibly know about her and her background which
would give him this right!? Even her closest friends at home did not presume
that they knew her so well that they could speak for her like this

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Jeremy adalah seorang dosen di sebuah universitas Australia. Dia merasa sangat senang ketika iamendengar dia akan mengawasi siswa hitam dari Afrika Selatan. Beberapatahun yang lalu ia telah terlibat dalam proyek pendidikan ilmu tiga tahun disekolah-sekolah menengah di Afrika Selatan, dan ia merasa dia tahu tempat lebih darirekan-rekannya. Dia merasa dia jelas akan menjadi orang yang terbaik untuk membantu Jabu untuk mendapatkanmelalui proyek penelitian. Ia juga membaca cukup beberapa hal pada budayaperbedaan, yang tertarik padanya banyak.Jabu pertama kali bertemu Jeremy selama kelas ia mengajar dalam memperkenalkan ilmupenelitian. Dia adalah mahasiswa hanya 'luar negeri' ada dan merasa sangat marah ketika,selama perkenalan, ia mengumumkan kepada semua siswa lain bahwa dia tahu dia'konteks' sangat baik. Dia merasa tidak yakin apakah ini adalah sesuatu tentang nada nyasuara-seolah-olah ia berbicara tentang seseorang yang memiliki Cacatdari beberapa macam- atau kecepatannya suara-seolah-olah dia mungkin tidak mengertinormal Inggris- atau bahwa dia sedang dipisahkan dalam dari yang lainsiswa sebagai membutuhkan semacam perhatian khusus – yang jengkel kepadanya. Ataumungkin itu adalah bahwa dia membuat bahwa ia mengerti dia dan padasisinya. Apa bisa dia mungkin tahu tentang dan latar belakang yangakan memberinya hak ini!? Bahkan terdekat teman-temannya di rumah itu tidak menganggapbahwa mereka tahu dia begitu baik bahwa mereka bisa berbicara untuk dirinya seperti ini

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Jeremy adalah dosen di sebuah universitas di Australia. Dia sangat senang ketika ia
mendengar ia akan mengawasi mahasiswa hitam dari Afrika Selatan. Beberapa
tahun yang lalu ia telah terlibat dalam proyek pendidikan sains tiga tahun di
sekolah menengah di Afrika Selatan, dan ia merasa ia tahu tempat lebih dari
rekan-rekannya. Dia merasa dia akan jelas menjadi orang terbaik untuk membantu Jabu untuk mendapatkan
melalui proyek penelitiannya. Dia juga telah membaca beberapa hal tentang budaya
perbedaan, yang menarik baginya banyak.
Jabu pertama kali bertemu Jeremy selama kelas dia mengajar pada memperkenalkan ilmu
penelitian. Dia adalah satu-satunya siswa di luar negeri 'di sana dan merasa sangat marah ketika,
saat perkenalan, ia mengumumkan kepada semua siswa lain yang ia tahu dirinya
' konteks 'sangat baik. Dia tidak yakin apakah yaitu sesuatu tentang nada
suara - seolah-olah dia sedang berbicara tentang seseorang yang memiliki cacat
semacam - atau kecepatan suara - seolah-olah dia mungkin tidak mengerti
bahasa Inggris yang normal - atau bahwa ia sedang dipisahkan dalam dari semua yang lain
siswa sebagai membutuhkan semacam perhatian khusus - yang kesal. Atau
mungkin itu bahwa ia membuat bahwa ia mengerti dan berada di
sisinya. Apa mungkin ia tahu tentang dia dan latar belakangnya yang
akan memberinya hak ini !? Bahkan teman-teman dekatnya di rumah tidak menganggap
bahwa mereka mengenalnya dengan baik sehingga mereka bisa berbicara untuknya seperti ini