“I’ve accepted your reasons, Shin.

“I’ve accepted your reasons, Shin. I’ll put it to good use without fail!”

Rionne, who didn’t know the truth, firmly clenched her fists and expressed her determination.

Something like eyes on fire could be felt from her.

“First of all, have you recovered?”

“You can count on me. The me a while ago is already gone!”

“Though this is a bad place to display your motivation as we will be avoiding battle, you know?”

“I will bear that in mind, whatever the circumstances may be. Please take care of me.”

Though Shin was worried whether the revived Rionne would want to rush the race or not, as expected it didn’t go to that extent.

However, should one say ‘as expected?’ Her spirit was quite high.

“When I’m together with Shin, it makes me think various stuff. I have thought that the talk about engagement is not bad either.”

“I’ve a fiancee. Give me a break!”

He had a feeling that the distance between each other was gradually diminishing, and Shin couldn’t settle down in the difficult situation.

Though Rionne was a little surprised about how he had a fiancee, she didn’t have the intention to uselessly talk further, and their travel went smoothly.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

"Saya telah menerima alasan Anda, Shin. Aku akan meletakkannya untuk digunakan baik tanpa gagal! " Rionne, yang tidak mengetahui kebenaran, tegas mengepalkan tinjunya dan menyatakan dirinya tekad. Sesuatu seperti mata terbakar bisa dirasakan dari dia. " Pertama-tama, yang harus Anda pulih ? " " Anda dapat mengandalkan saya. The saya beberapa waktu yang lalu sudah pergi! " " Meskipun ini adalah tempat yang buruk untuk menampilkan motivasi Anda karena kami akan menghindari pertempuran, Anda tahu? " " Aku akan diingat bahwa, apa pun keadaan mungkin. Silakan merawat saya. " Meskipun Shin khawatir apakah Rionne dihidupkan kembali akan ingin terburu-buru ras atau tidak, seperti yang diharapkan itu tidak pergi sejauh itu. Namun, harus satu mengatakan 'seperti yang diharapkan?' Jiwanya cukup tinggi. "Ketika saya bersama-sama dengan Shin, itu membuat saya berpikir berbagai hal. Saya berpikir bahwa berbicara tentang keterlibatan tidak buruk. " " Aku sudah tunangan. Beri aku istirahat! " Dia memiliki perasaan bahwa jarak antara satu sama lain secara bertahap berkurang, dan Shin tidak bisa menetap di situasi yang sulit. Meskipun Rionne sedikit terkejut tentang bagaimana dia memiliki tunangan, dia tidak memiliki niat untuk sia-sia berbicara lebih lanjut, dan perjalanan mereka berjalan lancar.