According to Northouse (2007), Bass

According to Northouse (2007), Bass “provided a more expanded and refined
version of transformational leadership” (p. 179). In part, the work of Bass was
founded on the 1970s work of J. M. Burns and R. J. House. Bass suggested a
continuum that goes from transformational to transactional to laissez-faire
leadership.
Christopher B. Crawford, Curtis Brungardt, and Micol Maughan (2000) identified
key aspects of an effective transformational leader. These aspects include the
ethical, charismatic, inspirational, and personal nature of the leader. They suggest
such leaders must have the ability to grow the needs of the follower. Such leaders
seek to meet the upper levels of people’s needs identified in Maslow’s hierarchy –
self-esteem and self-actualization. The theory suggests leader morality is crucial
to moving people to higher levels on Maslow’s hierarchy. Values are central to
transcending the traditional leadership which is usually based on expertness,

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Menurut Northouse (2007), Bass "disediakan lebih diperluas dan halusVersi kepemimpinan transformasi"(ms. 179). Sebagian, adalah karya Bassdidirikan pada tahun 1970-an karya J. M. Burns dan R. J. House. Bass yang disarankankontinum yang berlangsung dari transformasi untuk transaksi untuk laissez-fairekepemimpinan.Christopher B. Crawford, Curtis Brungardt dan Micol Maughan (2000) mengidentifikasiaspek kunci dari seorang pemimpin transformasional yang efektif. Aspek-aspek ini termasukEtika, karismatik, inspiratif, dan Pribadi sifat pemimpin. Mereka menyarankanPara pemimpin seperti harus memiliki kemampuan untuk tumbuh kebutuhan pengikut. Para pemimpin sepertimencari untuk memenuhi tingkat atas kebutuhan orang-orang yang diidentifikasi dalam hirarki Maslow-Self-Esteem dan aktualisasi diri. Teori menunjukkan moralitas pemimpin pentinguntuk memindahkan orang untuk tingkat yang lebih tinggi pada Hirarki Maslow. Nilai-nilai pusat untukmelampaui pimpinan tradisional yang biasanya didasarkan pada kemahiran,

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Menurut Northouse (2007), Bass "yang tersedia lebih diperluas dan disempurnakan
versi kepemimpinan transformasional" (hlm. 179). Pada bagian, karya Bass
didirikan pada tahun 1970 karya JM Burns dan RJ rumah. Bass menyarankan
kontinum yang berlangsung dari transformasional ke transaksional untuk laissez-faire
kepemimpinan.
Christopher B. Crawford, Curtis Brungardt, dan Micol Maughan (2000) mengidentifikasi
aspek-aspek kunci dari pemimpin transformasional yang efektif. Aspek-aspek tersebut meliputi
sifat etis, karismatik, inspirasional, dan pribadi pemimpin. Mereka menyarankan
para pemimpin tersebut harus memiliki kemampuan untuk menumbuhkan kebutuhan pengikut. Pemimpin seperti
berusaha untuk memenuhi tingkat atas kebutuhan masyarakat yang diidentifikasi dalam hierarki Maslow -
harga diri dan aktualisasi diri. Teori ini menunjukkan pemimpin moralitas sangat penting
untuk memindahkan orang ke tingkat yang lebih tinggi pada hierarki Maslow. Nilai adalah pusat untuk
melampaui kepemimpinan tradisional yang biasanya didasarkan pada keahlian,