It’s more than well known that Step

It’s more than well known that Stephanie Meyer comes from a Mormon background. The same goes for J.K. Rowling and her Christian origins. Both writers display their religious beliefs prominently in their work but in very different manners. Now here’s the thing. I’m down for writers showing off their personal beliefs in their work, but it’s how they do it that matters. The Harry Potter series is rife with Christian themes and allusion. Some believe Harry Potter is a Jesus figure, lost at youth only to return in his later years to fight a force of evil. Upon his return, he starts a movement and gains a following. And his future? Well, you’ll have to read the books to find that out, or wait until 2011. But at the end of the day, he doesn’t have to represent that. The story works independent from that theme. The Twilight series, on the other hand, works almost exclusively as a campaign for abstinence and the evilness of male hormones. The story treats sexuality as a disease, as a vampire. A boy who is trouble because he can’t hold back his urges for a girl. A girl who can’t help but be attracted to that boy. And later in the series? Well, once again, you’ll just have to wait and see.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Sudah lebih dari diketahui bahwa Stephanie Meyer berasal dari latar belakang Mormon. Sama berlaku untuk J.K. Rowling dan asal-usul Kristen nya. Kedua penulis menampilkan keyakinan agama mereka menonjol dalam pekerjaan mereka tetapi dalam sikap yang sangat berbeda. Sekarang di sini adalah hal. Aku turun untuk penulis yang memamerkan mereka keyakinan pribadi dalam pekerjaan mereka, tetapi itu adalah bagaimana mereka melakukan hal yang penting. Seri Harry Potter penuh dengan tema-tema Kristen dan kiasan. Beberapa percaya Harry Potter adalah sosok Yesus, kehilangan pada pemuda hanya untuk kembali di tahun-tahun berikutnya untuk melawan kekuatan jahat. Sekembalinya, ia mulai gerakan dan keuntungan berikut. Dan masa depan? Nah, Anda harus membaca buku-buku untuk menemukan yang keluar, atau menunggu hingga 2011. Tetapi pada akhir hari, ia tidak harus menyatakan bahwa. Cerita bekerja independen dari tema. Twilight seri, di sisi lain, bekerja hampir secara eksklusif sebagai kampanye untuk pantang dan kejahatan hormon laki-laki. Cerita memperlakukan seksualitas sebagai penyakit, sebagai vampir. Seorang anak yang adalah masalah karena ia tidak bisa menahan mendesak nya untuk seorang gadis. Seorang gadis yang tidak bisa membantu tapi tertarik untuk anak itu. Dan kemudian dalam seri? Yah, sekali lagi, Anda hanya harus menunggu dan melihat.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Ini lebih dari yang diketahui bahwa Stephanie Meyer berasal dari latar belakang Mormon. Hal yang sama berlaku untuk JK Rowling dan asal Kristennya. Kedua penulis menampilkan keyakinan agama mereka menonjol dalam pekerjaan mereka tetapi dalam sikap yang sangat berbeda. Sekarang ada satu hal. Aku turun untuk penulis memamerkan keyakinan pribadi mereka dalam pekerjaan mereka, tapi itu bagaimana mereka melakukannya yang penting. Seri Harry Potter penuh dengan tema-tema Kristen dan kiasan. Beberapa percaya Harry Potter adalah tokoh Yesus, hilang pada remaja hanya untuk kembali di tahun-tahun berikutnya untuk melawan kekuatan jahat. Setelah kembali, ia mulai gerakan dan keuntungan berikut a. Dan masa depannya? Nah, Anda harus membaca buku-buku untuk menemukan bahwa keluar, atau menunggu sampai 2011. Tetapi pada akhir hari, ia tidak harus mewakili itu. Cerita bekerja independen dari tema itu. Seri Twilight, di sisi lain, bekerja hampir secara eksklusif sebagai kampanye untuk pantang dan kejahatan hormon laki-laki. Cerita memperlakukan seksualitas sebagai penyakit, seperti vampir. Seorang anak yang kesulitan karena dia tidak bisa menahan dorongan nya untuk seorang gadis. Seorang gadis yang tidak bisa tidak tertarik untuk anak itu. Dan kemudian dalam seri? Nah, sekali lagi, Anda hanya harus menunggu dan melihat.