Given the origin of theattenuated p

Given the origin of the
attenuated phenotype in extensive in vitro passage,the serendi-
pitous occurrence of the desired phenotype at passage 176,the
rapid changes in the laboratory phenotype on limited passage of
yellow fever virus in novel culture systems,the need for a seed lot
system a rising from the observation of adverseevents in humans
and the genetically heterogeneous nature of the different vaccines
in use it is reasonable to wonder why a live attenuated,genetically
unstable vaccine should be so satisfactory in use.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Mengingat asal-usuldiinaktivasi fenotipe dalam luas secara in vitro bagian, serendi-terjadinya pitous fenotipe diinginkan pada bagian 176,perubahan yang cepat dalam fenotipe laboratorium pada bagian terbatasvirus demam kuning dalam sistem novel budaya, kebutuhan untuk banyak benihsistem yang meningkat dari pengamatan dari adverseevents pada manusiadan sifat genetik heterogen vaksin berbedadigunakan masuk akal untuk bertanya-tanya mengapa hidup dilemahkan, genetikvaksin tidak stabil harus begitu memuaskan digunakan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Mengingat asal
fenotipe dilemahkan di luas di bagian vitro, yang serendi-
terjadinya pitous dari fenotip yang diinginkan di bagian 176, yang
perubahan yang cepat dalam fenotipe laboratorium pada bagian tertentu dari
virus demam kuning dalam sistem budaya baru, kebutuhan untuk benih banyak
sistem naik dari pengamatan adverseevents pada manusia
dan sifat genetik heterogen vaksin yang berbeda
digunakan adalah wajar untuk bertanya-tanya mengapa hidup yang dilemahkan, genetik
vaksin tidak stabil harus begitu memuaskan digunakan.