There is a double bind for women le

There is a double bind for women leaders:
If they conform to societal expectations about how they ought to behave, by being warm and communal, they are often perceived as having low leadership potential.
If they succeed in attaining a leadership position and act in ways that leaders are expected to act—namely, in agentic, forceful ways—they are often perceived negatively for not “acting like a woman should.”

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Ada double bind bagi perempuan pemimpin: Jika mereka sesuai dengan harapan masyarakat tentang bagaimana mereka harus bersikap, dengan menjadi hangat dan komunal, mereka sering dianggap memiliki potensi kepemimpinan yang rendah. Jika mereka berhasil mencapai posisi kepemimpinan dan bertindak dalam cara-cara pemimpin yang diharapkan untuk bertindak — yaitu, dengan cara yang agentic dan kuat — mereka sering dianggap negatif untuk tidak "bertindak seperti seorang wanita harus."

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Ada ikatan ganda bagi para pemimpin perempuan:
Jika mereka sesuai dengan harapan masyarakat tentang bagaimana mereka harus berperilaku, dengan menjadi hangat dan komunal, mereka sering dianggap memiliki potensi kepemimpinan yang rendah.
Jika mereka berhasil mencapai posisi kepemimpinan dan bertindak dengan cara bahwa para pemimpin diharapkan untuk bertindak-yaitu, di agentic, kuat cara-mereka sering dianggap negatif karena tidak "bertindak seperti seorang wanita seharusnya."