Achieving the VisionThe framework i

Achieving the Vision
The framework is motivated in part by a growing national consensus around the
need for greater coherence—that is, a sense of unity—in K-12 science education.
Too often, standards are long lists of detailed and disconnected facts, reinforcing
the criticism that science curricula in the United States tend to be “a mile wide
and an inch deep” [1]. Not only is such an approach alienating to young people,
but it can also leave them with just fragments of knowledge and little sense of the
creative achievements of science, its inherent logic and consistency, and its universality.
Moreover, that approach neglects the need for students to develop an
understanding of the practices of science and engineering, which is as important to
understanding science as knowledge of its content.
The framework endeavors to move science education toward a more coherent
vision in three ways. First, it is built on the notion of learning as a developmental

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Mencapai Visi
Kerangka dimotivasi sebagian oleh konsensus nasional tumbuh di sekitar
kebutuhan yang lebih besar koherensi-yaitu, rasa persatuan-in K-12 pendidikan sains.
Terlalu sering, standar adalah daftar panjang fakta rinci dan terputus, memperkuat
kritik bahwa kurikulum sains di Amerika Serikat cenderung "satu mil lebar
dan satu inci dalam" [1]. Tidak hanya pendekatan semacam itu mengasingkan orang-orang muda,
tetapi juga dapat meninggalkan mereka dengan hanya fragmen pengetahuan dan akal dari
prestasi kreatif ilmu pengetahuan, logika yang melekat dan konsistensi, dan universalitasnya.
Selain itu, pendekatan yang mengabaikan kebutuhan untuk siswa untuk mengembangkan
pemahaman tentang praktik ilmu pengetahuan dan teknik, yang penting untuk
memahami ilmu pengetahuan isinya.
Kerangka upaya untuk bergerak ilmu pendidikan ke arah yang lebih koheren
visi dalam tiga cara. Pertama, itu dibangun pada gagasan pembelajaran sebagai perkembangan