Since the 1947 World Health Organiz

Since the 1947 World Health Organization
(WHO) definition of health, an emphasis on
treating patients as social beings who live in a
complex social context has been prominent in
medicine. People who are well-integrated into
their communities tend to live longer and have a
greater capacity to recover from disease; con-
versely, social isolation is a risk factor for sick-
ness. Moreover, people with serious disease or
disability need social support to remain in the
community, and the social view of medicine
holds that the ultimate aim of care should be to
reintegrate people into productive lives in society
rather than merely to treat their medical symp-
toms. Beyond the philosophical appeal of con-
sidering social adjustment as a component of
health, there are practical reasons for measuring
an individual’s social well-being and adjustment.
The expense of institutional care and the result-
ing emphasis on discharging patients as early as
possible implies a need to assess their readiness
to live independently in the community. This
theme was seen in the instrumental activities of
daily living (IADL) measures reviewed in Chap-
ter 3. The movement away from institutional

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Sejak 1947 dunia kesehatan Organization
(WHO) definition Kesehatan, penekanan pada
memperlakukan pasien sebagai makhluk sosial yang hidup dalam
konteks sosial yang kompleks telah menonjol di
obat. Orang-orang yang terintegrasi dengan baik dengan
komunitas mereka cenderung hidup lebih lama dan memiliki
kapasitas yang lebih besar untuk pulih dari penyakit; Con-
versely, sosial isolasi adalah faktor risiko untuk sakit-
ness. Selain itu, orang-orang dengan penyakit serius atau
cacat membutuhkan dukungan sosial untuk tetap tinggal di
komunitas, dan pandangan sosial Kedokteran
berpendapat bahawa tujuan perawatan harus
berintegrasi orang ke dalam kehidupan yang produktif dalam masyarakat
daripada hanya untuk mengobati mereka symp medis-
toms. Luar banding filosofis con-
sidering sosial penyesuaian sebagai komponen
Kesehatan, ada alasan praktis untuk mengukur
individu kesejahteraan sosial dan penyesuaian.
biaya perawatan kelembagaan dan hasilnya-
ing penekanan pada pemakaian pasien awal sebagai
mungkin menyiratkan perlu menilai kesiapan mereka
untuk hidup mandiri di masyarakat. Ini
tema terlihat dalam kegiatan instrumental
harian hidup (IADL) ukuran ditinjau di Chap-
ter 3. Pergerakan ini dari kelembagaan

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Sejak tahun 1947 Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) definisi kesehatan, penekanan pada
mengobati pasien sebagai makhluk sosial yang hidup dalam
konteks sosial yang kompleks telah menonjol dalam
kedokteran. Orang yang terintegrasi dengan baik ke dalam
komunitas mereka cenderung hidup lebih lama dan memiliki
kapasitas yang lebih besar untuk pulih dari penyakit; con-
versely, isolasi sosial merupakan faktor risiko untuk sakit-
ness. Selain itu, orang dengan penyakit serius atau
cacat membutuhkan dukungan sosial untuk tetap berada di
masyarakat, dan pandangan sosial kedokteran
menyatakan bahwa tujuan utama dari perawatan harus untuk
mengintegrasikan kembali ke dalam kehidupan orang-orang yang produktif dalam masyarakat
bukan hanya untuk mengobati gejala-medis mereka
tom . Selain daya tarik filosofis con-
penyesuaian sosial sidering sebagai komponen
kesehatan, ada alasan praktis untuk mengukur
individu kesejahteraan sosial dan penyesuaian.
Beban perawatan institusional dan hasil-
ing penekanan pada pemakaian pasien sedini
mungkin menyiratkan kebutuhan untuk menilai kesiapan mereka
untuk hidup mandiri di masyarakat. Ini
tema terlihat dalam kegiatan instrumental
hidup sehari-hari tindakan (IADL) terakhir di Chap-
ter 3. Gerakan ini jauh dari kelembagaan