Lopez-de-Silanes, Shleifer, and Vis

Lopez-de-Silanes, Shleifer, and Vishny (2000), for example, show that strong shareholder rights reduce the agency costs of equity by enabling minority shareholders
to secure high dividend payouts (i.e., the outcome hypothesis). In this study, we argue that country-level creditor rights influence dividend policies around the world by establishing the balance of power between debt and equity claimants. Creditors demand and managers consent to restrictive dividend payouts as a substitute for weak creditor rights since both parties have an incentive to minimize the agency costs of debt.Nini, Smith, and Sufi(2007)argue that creditors maintain control rights over corporate investment policies as a second-best solution to the agency costs of debt. Similarly, we find that creditors retain control rights over corporate payout policies as a
solution to the agency costs of debt. Moreover, we show that the degree to which creditors retain control rights over payout policy depends significantly on country level creditor rights.Our empirical results are based on an international sample of 120,507 firm-year observations from 16,525 unique firms across 52 countries during the period 1990–2006. We examine the impact of creditor rights on the likelihood of paying dividends while controlling for firm maturity, leverage, profitability, sales growth, size,cash holdings, and shareholder rights. As hypothesized,we find a positive and significant relation between creditor rights and the probability of paying dividends.
We examine the impact of creditor rights on dividend

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Lopez-de-silane, Shleifer, dan Vishny (2000), misalnya, menunjukkan bahwa hak-hak pemegang saham yang kuat mengurangi biaya agensi dari ekuitas dengan memungkinkan pemegang saham minoritas
untuk mengamankan pembayaran dividen yang tinggi (yaitu, hasil hipotesis). Dalam studi ini, kami berpendapat bahwa hak negara-tingkat kreditur mempengaruhi kebijakan dividen di seluruh dunia dengan membentuk keseimbangan kekuasaan antara hutang dan ekuitas penuntut. Permintaan kreditur dan manajer persetujuan untuk pembayaran dividen membatasi sebagai pengganti hak kreditur lemah karena kedua belah pihak memiliki insentif untuk meminimalkan biaya agensi dari debt.Nini, Smith, dan Sufi (2007) berpendapat bahwa kreditur mempertahankan hak kontrol atas kebijakan investasi perusahaan sebagai solusi terbaik kedua untuk biaya agensi dari utang. Demikian pula, kita menemukan bahwa kreditur mempertahankan hak kontrol atas kebijakan pembayaran perusahaan sebagai
solusi untuk biaya agensi dari utang. Selain itu, kami menunjukkan bahwa sejauh mana kreditur mempertahankan hak kontrol atas payout kebijakan tergantung secara signifikan pada tingkat negara kreditur rights.Our hasil empiris didasarkan pada sampel internasional 120.507 observasi perusahaan-tahun dari 16.525 perusahaan unik di 52 negara selama periode 1990 -2006. Kami menguji dampak dari hak kreditur pada kemungkinan membayar dividen sementara mengontrol kematangan perusahaan, leverage, profitabilitas, pertumbuhan penjualan, ukuran, posisi kas, dan hak-hak pemegang saham. Sebagai hipotesis, kita menemukan hubungan positif dan signifikan antara hak kreditur dan kemungkinan membayar dividen.
Kami meneliti dampak hak kreditur atas dividen