dispersal ability and adaptability

dispersal ability and adaptability to new habitats
(Thomas et al. 2001). Thus, our projected rates of
species invasion and poleward range movement
may be considered conservative while the importance
of thermal adaptation, which may only affect
our projected rate of local extinction, is more
uncertain. Moreover, while predictions at individual
species level may be inaccurate, the large sample
size and taxonomic and geographic coverage of our
study allows us to detect signals of changes that
may otherwise be distorted by the uncertainties.
Furthermore, projections calculated from 5-years
and 20-years averages of the simulated results are
qualitatively the same, suggesting the robustness of
our projections to inter-annual variability of the
climate predictions. Thus, our projections can at
least be used as a ‘null’ hypothesis of climate change
impact on marine biodiversity (Peterson et al.
2002).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

penyebaran kemampuan dan beradaptasi dengan habitat yang baru(Thomas et al. 2001). Dengan demikian, kami diproyeksikan tingkatspesies invasi dan poleward berbagai gerakandapat dianggap konservatif sementara pentingnyaadaptasi termal, yang mungkin hanya mempengaruhikami diproyeksikan tingkat lokal kepunahan, lebihtidak pasti. Selain itu, sementara prediksi pada individulevel spesies mungkin tidak akurat, sampel besarukuran dan jangkauan taksonomi dan geografis kamiStudi memungkinkan kita untuk mendeteksi sinyal perubahan yangmungkin jika tidak akan terdistorsi oleh ketidakpastian.Selain itu, proyeksi dihitung dari 5-tahundan rata-rata 20-tahun hasil simulasikualitatif sama, menyarankan kekokohankami proyeksi untuk variabilitas antar tahunanPrediksi iklim. Jadi, proyeksi kami dapat dipaling digunakan sebagai hipotesis 'nol' perubahan iklimdampak terhadap keanekaragaman hayati laut (Peterson et al.2002).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

kemampuan penyebaran dan kemampuan beradaptasi terhadap habitat yang baru
(Thomas et al. 2001). Dengan demikian, harga kami proyeksi
invasi spesies dan rentang gerak kutub
dapat dianggap konservatif sedangkan pentingnya
adaptasi termal, yang hanya dapat mempengaruhi
tingkat kami diproyeksikan kepunahan lokal, lebih
pasti. Selain itu, sementara prediksi pada individu
tingkat spesies mungkin tidak akurat, sampel besar
ukuran dan cakupan Taksonomi dan geografis kita
belajar memungkinkan kita untuk mendeteksi sinyal dari perubahan yang
mungkin seharusnya dapat terdistorsi oleh ketidakpastian.
Selain itu, proyeksi dihitung dari 5 tahun
dan 20 rata-rata -years hasil simulasi yang
kualitatif sama, menunjukkan kekokohan
proyeksi kami untuk variabilitas antar-tahunan
prediksi iklim. Dengan demikian, proyeksi kami dapat di
setidaknya digunakan sebagai hipotesis 'nol' perubahan iklim
berdampak pada keanekaragaman hayati laut (Peterson et al.
2002).