a brain-driven, knowledge-based eco

a brain-driven, knowledge-based economy. In other words, you create more
value in the coming society through creative thinking and planning than in
rote manufacturing” (Toffler, 2006, p. 7). By any measure, having a strong back
and a willingness to work will not serve to guarantee a financially rewarding
future.
Downsizing, which is purposely becoming smaller by reducing the size of
the workforce or shedding entire divisions or businesses, continues with as
“many as 25 percent of U.S. workers (being) affected by merger or acquisition
in the 1990s while worldwide merger and acquisition activity grew to
$3.5 trillion in 2000” (Pepper & Larson, 2006, p. 49). The overall impact has
been job insecurity created by uncertainty over who will become unemployed.
Mergers and acquisitions (M&A) are another major force contributing to
downsizing. “In 2002, for example, over 6,900 M&A deals worth $458.7 billion
were conducted in the United States; globally, over 23,500 deals worth
$1.4 trillion were registered” (Cummings & Worley, 2005, p. 454). Among
various strategic arguments, one important force for M&A is the cost savings
generated by moving from two human resources or accounting departments,
for example, to one central department. One consequence is the involuntary
lay-off of personnel.
Major organizations are combining to form international megacompanies.
This absorption of one organization by another includes almost all types of
businesses. A cursory examination of the changing names for department
stores, banks, and grocery chains offer ever-present proof. In every field, the
large corporations are getting larger, reducing the potential for an upstart
organization to enter a market. “Indeed, 300 multinational companies account
for 25% of the world’s assets” (Issak, 2005, p. 74).
Although larger organizations receive the brunt of attention, smaller companies
provide the most job creation and opportunities. In the early 1970s,
one in five American workers drew a paycheck from a Fortune 500 company.
By the early 1990s, that ratio had fallen to 1 in 10. Of the 5.8 million U.S.
employers, 89.1% are organizations with fewer than 20 workers. Only 0.3
percent have 500 or more (Mullins, 2003). The mid-1990s witnessed some
25 million Americans working as units of one, still highly dependent on the
environment, but unencumbered by working with others in an organizational
setting (Ussem, 1999). Companies with fewer than 500 employees “account
for half the nation’s economic output and 60 to 80% of all new jobs” (Lohr,
2006, p. E10).
Globalization impacts on every aspect of organizational life as organizations
work with foreign subsidiaries, enter global markets, create international
coalitions, and engage in multinational enterprises. The interconnectedness
between economies has reached an unprecedented level. In the 1960s, only
6% of the U.S. economy was exposed to international competition. That percentage
skyrocketed to more than 70% in the 1980s and continues to grow

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

a, ekonomi berbasis pengetahuan otak-driven. Dengan kata lain, Anda menciptakan lebih banyak
nilai dalam masyarakat yang datang melalui berpikir kreatif dan perencanaan daripada di
manufaktur hafalan "(Toffler, 2006, hal. 7). Dengan ukuran apa pun, memiliki punggung yang kuat
dan kemauan untuk bekerja tidak akan berfungsi untuk menjamin secara finansial
di masa depan.
Perampingan, yang sengaja menjadi lebih kecil dengan mengurangi ukuran
angkatan kerja atau shedding seluruh divisi atau bisnis, berlanjut dengan sebagai
"sebanyak 25 persen pekerja AS (menjadi) dipengaruhi oleh merger atau akuisisi
pada 1990-an sementara aktivitas merger dan akuisisi di seluruh dunia tumbuh ke
$ 3500000000000 pada tahun 2000 "(Pepper & Larson, 2006, hal. 49). Dampak keseluruhan telah
menjadi ketidakamanan kerja yang dibuat oleh ketidakpastian yang akan menjadi pengangguran.
Merger dan akuisisi (M & A) adalah kekuatan utama lain berkontribusi terhadap
perampingan. "Pada tahun 2002, misalnya, lebih dari 6.900 penawaran M & A senilai $ 458.700.000.000
dilakukan di Amerika Serikat; secara global, lebih dari 23,500 penawaran senilai
$ 1400000000000 tercatat "(Cummings & Worley, 2005, hal. 454). Di antara
berbagai argumen strategis, satu kekuatan penting bagi M & A adalah penghematan biaya
yang dihasilkan oleh bergerak dari dua sumber daya manusia atau departemen akuntansi,
misalnya, untuk satu departemen pusat. Salah satu konsekuensi adalah involunter
lay-off personil.
organisasi besar ini akan menggabungkan untuk membentuk megacompanies internasional.
Ini penyerapan satu organisasi dengan yang lain mencakup hampir semua jenis
usaha. Dengan melihat dari nama-nama yang berubah untuk departemen
store, bank, dan rantai kelontong menawarkan bukti selalu hadir. Dalam setiap bidang,
perusahaan besar yang semakin besar, mengurangi potensi untuk pemula
organisasi untuk memasuki pasar. "Memang, akun 300 perusahaan multinasional
untuk 25% aset dunia "(Issak, 2005, hal. 74).
Meskipun organisasi yang lebih besar menerima beban perhatian, perusahaan kecil
memberikan yang paling penciptaan lapangan kerja dan peluang. Pada awal 1970-an,
satu dari lima pekerja Amerika menarik gaji dari perusahaan Fortune 500.
Pada awal 1990-an, rasio yang telah jatuh ke 1 di 10 Dari 5,8 juta US
pengusaha, 89.1% adalah organisasi dengan kurang dari 20 pekerja. Hanya 0,3
persen memiliki 500 atau lebih (Mullins, 2003). Pertengahan 1990-an menyaksikan beberapa
25 juta orang Amerika yang bekerja sebagai unit satu, masih sangat tergantung pada
lingkungan, tetapi tidak dibebani dengan bekerja dengan orang lain dalam organisasi
pengaturan (Ussem, 1999). Perusahaan dengan kurang dari 500 karyawan "rekening
untuk output ekonomi setengah bangsa dan 60 sampai 80% dari semua pekerjaan baru "(Lohr,
2006, hal. E10).
dampak globalisasi pada setiap aspek kehidupan organisasi sebagai organisasi
bekerja dengan anak perusahaan asing, masukkan pasar global, membuat internasional
koalisi, dan terlibat dalam perusahaan multinasional. Keterkaitan
antara ekonomi telah mencapai tingkat belum pernah terjadi sebelumnya. Pada tahun 1960, hanya
6% dari ekonomi AS terkena kompetisi internasional. Persentase itu
meningkat lagi sampai lebih dari 70% pada tahun 1980 dan terus berkembang